Rabu, 2 Mei 2012 05:05 wib
Taktik Manchester United yang memasang Wayne Mark Rooney Jr.
sendirian di lini depan kala derby Manchester menulai kritikan (Foto:
Getty Images)
MANCHESTER – Kegagalan Manchester United membalas pertemuan pertama dengan Manchester City di Premier League yang bertajuk derby Manchester dini hari kemarin, mencuatkan beragam kritik terhadap Sir Alex Ferguson perihal taktik dan strateginya.
Banyak yang menganggap, ketidakmampuan United memenangkan derby
krusial itu karena Fergie – sapaan Ferguson, terlalu banyak menumpuk
pemain di lini tengah. Sementara di lini depan, Wayne Rooney dibiarkan
sendirian meneror The Citizens dalam skema 4-5-1.
Apabila skenarionya berupa 4-4-2 dan Rooney mendapatkan satu tandem,
Setan Merah dianggap akan mampu mengimbangi bahkan membalikkan skor 1-0
yang sudah terlanjur tercetak selama 90 menit derby kemarin.
Sebagai salah satu mantan anak asuh Sir Alex, Nicky Butt yang juga
menyaksikan laga panas itu, tampil ke muka media dan publik untuk
melayangkan pembelaan. Menurutnya, United sudah bermain bagus dengan
memberi perlawanan hebat, karena City hampir menguasai segala lini
lapangan.
Apalagi United juga punya kewajiban untuk meredam kekuatan lini tengah
City yang dikenal punya komposisi kuat, baik di line-up utama maupun
pelapis. Apalagi jika United tak berusaha membendung barisan kreator
City, kemungkinan United akan mengalami kekalahan yang lebih besar lagi.
“United harus bertamu ke kandang City dengan tekad untuk tidak kalah.
Sistem permainan yang disajikan untuk menghentikan City dari upaya
mereka mendikte permainan dari lini tengah,” ujar Butt kepada The Independent, Rabu (2/5/2012).
“Manchester City mendominasi 90 persen lapangan tengah. United juga
pasti sudah sadar dan melihat dari bagaimana mereka menggerakkan alur
bola. Jika United bermain menyerang dengan dua striker, lini per lini
akan terbuka dan mereka bisa kejebolan tiga atau empat gol,” tuntas
gelandang United di era 1994-2004 itu.
No comments:
Post a Comment