A. Sejarah Teater Tradisional
Teater tradisional
adalah teater yang berkembang di kalangan rakyat, yaitu suatu bentuk seni yang
berakar dan bersumber dari tradisi masyarakat lingkungannya.
Teater tradisional di
wilayah nusantara dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :
1.
Teater Rakyat
Teater rakyat berkembang di daerah wilayah
nusantara. Masing-masing daerah memiliki teater daerah yang berbeda-beda.
Teater rakyat memiliki ciri bahwa pemainnya menyatu dengan penonton. Jadi
teater tradisional tidak menggunakan panggung khusus. Seperti teater Makyong
dari Riau dan teater Cepung dari Lombok Barat.
1.
Teater Klasik
Teater klasik merupakan teater tradisional yang
sudah dikelola dengan baik. Teater klasik ini seperti wayang orang.
1.
Teater Transisi
Teater transisi merupakan teater tradisi daerah
yang sudah dipengaruhi oleh teater gaya barat. Seperti dekorasi, tat arias, dan
tata busananya sudah dipengaruhi teater gaya barat. Seperti teater komedi
istambul dan sandiwara dardanela.
B. Fungsi Teater Tradisional
Teater tradisional
memiliki tujuan yang terangkum dalam fungsi pertunjukkan teater tradisional
tersebut. Fungsi-fungsi teater tradisional digunakan untuk keperluan upacara,
media ekspresi, sarana hiburan, dan media pendidikan.
1. Sarana Upacara
Teater yang berfungsi untuk sarana upacara
adalah teater yang dilakukan untuk melakukan penghormatan kepada roh nenek
moyang atau dewa yang disembahnya.
2. Media Ekspresi
Teater sebagai media ekspresi merupakan media
untuk menyalurkan ekspresi seni teater yang ada pada dirinya. Teater ini
digunakan untuk mengungkapkan ekspresi pada dirinya.
3. Sarana Hiburan
Teater yang berfungsi sebagai media pendidikan
merupakan teater yang dirancang khusus pertunjukan.
4. Media Pendidikan
Teater yang berfungsi sebagai media pendidikan
merupakan teater yang dirancang khusus sebagai media untuk memberikan
informasi-informasi kepada masyarakat
C. Jenis Teater
Teater tradisional
merupakan teater yang berasal dari kebudayaan Indonesia, misalkan ketoprak,
ludruk, lenong, dagelan, wayang kulit, wayang golek, makyong, mamanda, cepung,
dan barong.
1.
Wayang Kulit dan Wayang
Golek
|
Wayang kulit dan wayang golek adalah duplikasi
dari wayang orang yang dimainkan oleh seorang dalang dengan menggunakan wayang
dari bahan kulit (wayang kulit) dan dari bahan dari kayu (wayang golek).
1.
Wayang Orang
|
Wayang orang adalah bentuk kesenian tradisional
yang multimedia karena seni lain dari berbagai jenis seni ada pada bagian
pertunjukkan tersebut. Contoh : seni sastra (terdapat pada naskah cerita),
musik (gamelan/musik pengiring), drama (dialog dan acting), tari (gerakan
tari), serta rupa (kostum/properti/tat arias).
1.
Ketoprak dan Ludruk
|
||||
|
Ketoprak adalah adegan, seperti wayang orang
yang dibawakan oleh manusia secara langsung dengan menampilkan cerita dari
rakyat atau kisah kepahwalwanan, Ludruk adalah pertunjukkan yang berasal dari
daerah Jawa Timur dengan menampilkan pemain laki-laki. Di dalam pembukaan
ludruk ini dengan menggunakan tarian dan nyanyian yang disebut Tari Remo.
1.
Lenong
|
||||
|
Lenong adalah sandiwara yang menggunakan dialek
betawi. Bersifat improvisatif, bergaya lugu dan lucu dengan nyanyian dan tarian
yang diiringi musik gambang kromong.
1.
Lawak dan Dagelan
|
|
Lawak adalah drama yang lepas dari logika
cerita, acting, dan adegan. Pemain lebih cenderung pada usaha membuat kelucuan.
Dagelan adalah lawak versi jawa.
1.
Cepung
Cepung merupakan teater tutur yang berasal dari
Lombok Barat. Teater ditampilkan dengan menyannyi dan diiringi suara tabuhan.
Pemain teater cepung semua pria yang disebut sekaha.
|
||||
|
1.
Makyong
Teater makyong berasal dari daerah Riau,
pertunjukkan teater ini dilakukan kurang lebih selama tiga jam. Pemain makyong
terdiri dari laki-laki dan perempuan semuanya menggunakan topeng.
Seorangpencerita dalam teater ini disebut awing. Karena menggunakan topeng
teater ini sering disebut sendratari topeng.
|
||||
|
1.
Mamanda
Teater Mamanda berasal dari daerah Kalimantan
Selatan. Ciri khas teater Mamanda adalah menceritakan pertentangan antara
penguasa yang tidak bijaksana dengan warga masyarakat yang baik.
|
1.
Mamanda
Teater barong berasal dari daerah Bali.
Teater Barong menampilkan tiga unsur pokok yang sama-sama menonjol yaitu teater
musik, tarian, dan musik. Teater barong menceritakan pertarungan antara
kebajikan melawan kebatilan. Barong merupakan makhluk mitologi yang
menggambarkan kebajikan, sedangkan Rangda adalah tokoh kejahatan yang
menggambarkan kebatilan.
D. Unsur Estetis Teater Tradisional
Unsur-unsur estetis yang ada di dalam teater
antara lain : unsur setting, perwatakan dan penokohan, dan plot, dekorasi, tata
musik, tat arias, dan tata busana.
1. Setting
Setting atau latar memiliki tiga unsur yaitu
tempat, ruang dan waktu. Setting tempat berhubungan dengan lokasi dimana cerita
itu berlangsung.
2. Penokohan dan Perwatakan
Penokohan berhubungan dengan seseorang seperti
wanita, laki-laki, usia, gemuk, kurus, dan nama. Sedangkan perwatakan
berhubungan dengan baik, jelek, mudah marah, penyayang, sabar, egois, suka
menolong, pemberani atau penakut. Penokohan dalam seni teater dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu : tokoh protagonis, tokoh antagonis,
dan tokoh tritagonis.
3. Plot.
Plot atau alur cerita adalah rangkaian cerita
yang saling berhubungan satu dengan lainnya dengan menggunakan hubungan
sebab-akibat.
4. Dekorasi
Dekorasi merupakan penataan tempat pertunjukan
agar sesuai dengan tempat kejadian dalam cerita. Dekorasi dapat berupa meja,
kursi, almari, rumah, gambar hiasan.
5. Tata Musik, Tata Rias, dan Kostum
Unsur artistik lainnya selain dekorasi adalah
musik iringan dalam pertunjukkan, tata rias wajah, dan kostum.
thanks kak
ReplyDelete