SADISME
1.
Pengertian sadisme
Apa itu sadisme ?
Sadisme adalah penyimpangan seksual
yang dialami seseorang jika kepuasanseksual diperoleh oleh orang tersebut bila
melakukan tindakan penganiayaan ataumenyakiti pasangannya sebelum atau saat
melakukan hubungan seksual.Individu dengan gangguan ini secara konsisten
memiliki gangguan fantasi seksual dengancara menyakiti pasangannya dengan teror
baik secara fisik ataupun psikologis.B.
Istilah sadisme diambil dari nama
seorang bangsawan dan juga penulis
filsafat yaitu Donatien Alphonse Francois Marquis De Sade.
Tulisan filsafatnya beraliran
kebebasan ekstrim dan tak terkait dengan etika agama ataupun hukum, dengan
prinsif utama pengejaran kepuasan personal.
Kata sadisme selanjutnya
berpindah makna menjadi penyiksaan gila-gilaan, meraih kepuasan seksual dengan
menyakit, dan seluruh bentuk penyiksaan tubuh, seperti memukul, mencambuk,
menggigit, merobek perut, melecehkan secara keji, dan bentuk penyiksaan
lainnya.
Seorang yang sadis ialah seorang
yang meraih ketenangan batin atau kepuasan seksual dengan melakukan berbagai
jenis penyiksaan, seperti memukul, mencacimaki, bahkan membunuh orang lain. Dan
hal itu tidak membuatnya merasa iba akan hal yang ia lakukan.
Lantas samakah sadisme dengan
kecenderungan mengganggu dan menyakiti?
Tidak. Perbedaan seorang sadis
dengan seorang yang cenderung mengganggu dan menyakiti orang lain ialah bahwa
seorang yang cenderung mengganggu dan menyakiti orang lain, melakukuan tindakan
tersebut lantaran merasaorang lain akan mengganggu dan menyakitinya. Sementara
seorang yang sadis akan merasa senang dengan melakukan perbuatan kejam dan
bengis tersebut dengan tindakan sadism itu ia hendak menguasai orang lain dan
menjadikannya sebagai budak. Seorang yang sadis akan selalu berusaha memperoleh
kekuatan untk menundukkan orang-orang disekitarnya. Sementara orag yang biasa
mengganggu dan menyakiti orang lain tak ubahnya ibarat kalajengking yang akan
menyengat siapa saja yang kuat dan yang lemah. Dan seorang yang sadis akan
merasa senang saat menyiksa korbannya, sementara seorang yang cenderung
mengganggu dan menyakiti orang lain akan merasa iba saat orang yang disakitinya
menederita dan akan menyesali perbuatannya.
Berikut ini ada beberapa factor
yang menyebabkan tumbuhnya sadism :
Kekurangan dan kemiskinan
·
Kedisiplinan
·
Perasaan putus as
·
Kelainan jiwa
·
Berbagai benturan kejiwaan
Hakikat sadisme, antara lain :
·
Sadisme adalah sejenis upaya menghilangkan penderitaan dngan
melakukan berbagai tindakan keji.
·
Sadism bersumber dari keinginan agar tidak seorangpun
mencampuri urusannya dan semua berada dibawah kendali kekuasaannya.
·
Sadism bersumber dari keinginan membalas dendam dan
perseteruan yang mengubah seorang menjadi haus darah, sehingga trdorong
melenyapkan rasa haus tersebut.
2. Contoh sadisme:
Kasus penyiksaan terhadap Junko Furota,seorang gadis
berkebangsan jepang yang bermur 16 tahun, dimana empat orang laki-laki yaitu
A(18 tahun), B(17 tahun), C (17 tahun), D(17 tahun) menculik furota saat ia
sedang diperjalanan menuju tmpat kerjnya dan menyekapya dalam rumah yang
dimiliki orang tua C. Furota diahan selama 44 hari dirumah tersebut sebelum
akhitnya ia meninggal dalam keadaan mengenaskan. Selama furota ditahan ia
disiksa seperti memakan kecoa, meminum air kencingnya sendiri, dibakar
menggunakan korek api(karn mencoba menelpon polisi), ditendang, dipukuli dan
lain sebagaiya. Setelah mematikan furota mereka mengisolasi mayat furota, dimasukkan
kedalam sebuah drum berukuran 55 galon,
dan memenuhinya dengan semen,setelah itu mayatnya dibuang. Mayat fuyota di
temukan setahun kemudian.
Akar dari sadisme adalah kegilaan
yang berhubungan dengan pemuasan kecenderungan seksual (sadism seksual), dan
hal ini juga berlaku pada anak-anak dimasa baligh dan remaja, atau secara umum
anak-anak pascabaligh. Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian para
psikoanalis, ditemukan adanya bentuk lain dari sadisme yaitu sadisme yang tidak
berbau seksual, namun kesenangan dan kegembiraan terhadap tindak kekejaman yang
dilakukan(sadisme non-seksual).
Contoh lain dari pelaku sadisme
yaitu:
·
Raja-raja kuno yang dalam mencari keringanan dan kenikmatan,
melepas para tawanan agar menjadi mangsa empuk singa atau harimau lapar para
budak mesti menghadapi cakar buas binatang tersebut hingga tubuhnya tercabik
dan bersimbah darah.
·
Stalin dan Hitler
3. Ciri-ciri pelaku
sadisme:
Orang-orang sadis yang berada
ditengah masyarakat yang amat sulit di kenali dan di ketahui. Benar, mereka
adalah orang yang keras dan kejam akan
tetapi memiliki penampilan yang lembut.
Berikut adalah ciri-ciri yang
terdapat pada pelaku sadisme berdasarkan penelitian psikoanalis.
1.
Pelaku sadisme adalah orang yang penakut. Oleh karena itu
mereka selalu menutupi diri agar tak seorang pun mengetahui kondisi dan
perbuatannya.
2.
Mereka adalah orang-orang yang lemah yang berusaha menyiksa
orang dengan kekuatan absolut .
3.
Mereka adalah orang yang pemalu dan merasa amat bersedih
serta kecewa lantaran tidak bias menjalin hubungan dengan orang lain.
4.
Mereka tidak mampu menyimpan rahasia dan selalu merasa tidak
aman.
4. Dampak Sadisme:
Sadisme memiliki dampak sangat
krusial dan mengancam kehidupan individual maupun social. Lingkungan dimana
pelaku sadisme berada dan keluarga sekitarnya tidak akan aman dari tindak
kejahatannya dan tidak akan dapat tidur dengan tenang. Bahaya selalu mengancam
anak-anak mereka seorang yang sadis, disatu sisi akan merasa benci dan berburuk
sangka kepada orang lain. Di satu sisi lain ia berburuk sangka dan muak kepada
dirinya sendiri lantaran ulah dan perilakunya yang selalu sibuk merancang rencana
untuk melakukan kejahatan kepada orang lain.
5. Cara Pembenahan
Sadisme:
Dalam membenahi dan menjauhkan
anak-anak dari perbuatan sadisme, orang tu atau wali dari anak terebut harus
melenyapkan berbagai faktor yang dapat menumbuhkan sadisme terhadap anak, memenuhi
kebutuhan anak secara wajar agar anak tidak merasa kekurangan,menghapus
peraturan yang terlalu berat dan mengekang mereka, menciptkan suasana kehidupan
yang hangat saling pengertian dan harmonis, melakukan suatu usaha agar anak
menjadi cenderung pada norma-norma agama, akhlak, dan sosial.
No comments:
Post a Comment