Selamat Datang

Wednesday 26 December 2012

Mimpi di Dalam Mimpi (Lucid Dreaming)

Inception, Yaah pelem yang dibintangi ama Om Leonardo Di Caprio itu loh. Pernah nonton? Ato barangkali pernah denger judulnya?
Barangkali mungkin bahkan kita pernah malah ngalamin yang namanya Inception. Percaya ato nggak, jujur aku sendiri udah tiga kali ngalamin mimpi bertingkat begitu walopun mentok cuma sebatas tingkat dua. Heheh.
Jadi semacam mimpi di dalam mimpi. Ketika kamu tidur, dan bermimpi. Nah di dalam mimpi itu kita sedang tidur dan bermimpi pula. Kapan menyadarinya? Yaah pada saat kita terbangun dari mimpi kedua. Namun kita sadar tidak bisa bangun sepenuhnya.. Dan ternyata kita masih berada di dalam mimpi. Di dalam mimpi itu lucunya kita merasa sudah benar-benar bangun dan menjalankan imajinasi alam bawah sadar dan menunggu sampai akhirnya kita terbangun beneran. Hmm rumit kan! Hebat dong kita. Semacam kayak jadi aktor/aktris pelem Inception dong ya. hahah. Bukaaan bukaan begitu. Inception yang asli jauh berkualitas dari sekedar mimpi di dalam mimpi. Mimpi di dalam mimpi yang kusebut Inception mentok tingkat dua itu bukan termasuk Inception. Tapi nama kerennya "Lucid Dreaming".


Setelah mengubek-ubek wikipedia. Lucid dreaming sendiri bukan berarti bisa didefinisikan sebagai mimpi yang bertingkat. Tetapi merupakan mimpi sadar. Maksudnya sebuah mimpi itu terjadi ketika pemimpi menyadari bahwa ia sedang bermimpi. Jadi, ketika kita lagi lucid dreaming kita mampu berpartisipasi secara aktif dan mengubah pengalaman imajinasi dalam dunia mimpi sehingga mimpi tersebut terlihat nyata dan jelas.

Loh, kok bisa begitu??
Iya, lucid dream sendiri dapat muncul dengan dua cara. Mimpi sadar akibat mimpi (dream-initiated lucid dream; DILD) berawal sebagai mimpi biasa, dan si pemimpi langsung menyimpulkan bahwa ia sedang bermimpi, sementara mimpi sadar akibat terjaga (wake-initiated lucid dream; WILD) terjadi ketika si pemimpi pindah dari keadaan terjaga biasa ke keadaan bermimpi tanpa mengalami ketidaksadaran. Dan dikutip dari wikipedia pula Mimpi sadar telah diteliti secara ilmiah dan keberadaannya sudah diakui. Jadi kita yang pernah ngalamin gak perlu khawatir misal siapa tau kita punya kelainan atau gangguan tidur atau apalah namanya.

Dan menurut pengalaman bermimpi, (Eh ada yak?) Aku udah pernah ngalamin yang WILD. Lebih keren yang WILD, kan bermakna buas gitu *ehsalahfokus. WILD inilah yang melatarbelakangiku untuk ngepost beginian. Pasalnya barusan kualami. Jadi setelah tidur biasa, semalam yang bahkan gak ingat mimpi apa enggak. habis solat subuh aku tidur lagi. Nah, di saat itulah WILD ini datang. Semacam ketiduran? Iyaa lebih tepatnya begitu haha. Tapi dalam mimpi itu sendiri aku sadar bahwa aku sedang bermimpi. Jelas. Bahkan aku berusaha untuk membuka mata juga mencoba untuk memukul tubuh dan pipi aku, apalagi WILD yg biasa aku alami mimpi buruk . Aku dengar jelas suara apa yang bisa kudengar, tempatku berada, apa saja yang bisa kulihat. Tapi sepenuhnya aku sadar juga bahwa aku pun terperangkap dalam sebuah mimpi. Aneh mimpinya, gak bisa kalo diceritakan di sini, yah namanya juga mimpi. Subhanallah. Ini semua emang kuasa-Nya. Rasa-rasa susah membuka mata pas di dalam mimpi itu pun juga terasa sangat jelas. Pokoknya itu di luar kuasa deh.

Sedangkan... Inception. Inception bahasa indonesianya pendahuluan atau permulaan.  Inception yang di film itu maksudnya sesuatu yang paling dasar dari apa yang pernah kita lihat sebelumnya. Inception adalah perihal pikiran permulaan sebelum pikiran sampai ke alam sadar. Oleh Cobb (Leonardo Di Caprio), pikiran permulaan itu ditanamkan ke dalam mimpi Fischer Jr, hingga sampai pada kedalaman 5 lapis mimpi. Dan ketika Fischer Jr terbangun dari tidurnya, ia merasa ada percikan ide murni yang muncul semacam inspirasi baru – yang kemudian mengubah cara pandang dalam membuat keputusan penting dalam hidupnya. Rumit kan, lebih rumit dibanding lucid dreaming biasa. Lebih jelasnya tonton aja filmnya. Bagus kok :))

Gimana, kalo kita mengacu pada film Inception, ternyata mimpi bisa diatur bahkan diciptakan. Waw banget gak tuh? Terus kita balik lagi ke Lucid dreaming. Mirip mirip juga malah sama Inception. Berarti kalo kita bisa ke lucid dreaming kita juga bisa melakukan apa saja di dalam mimpi dengan sangat nyata dan jelas di bawah kesadaran kita. Dan ternyata kita bisa loh mengatur mimpi. Mungkin ini bisa dipraktekkan kalo emang bener-bener penasaran ama lucid dreaming. Ini dia cara-caranya (dikutip dari kaskus);
  1. Tahap pertama; Belajar mengingat dan mencatat buku harian dari isi mimpi. Apabila bangun tidur usahakan untuk tetap berbaring beberapa menit lebih lama dan mengingat hal apa saja yang diimpikan. Kemudian dicatat dalam buku harian mimpi. (kurang kerjaaan yak, tapi ini tahap awal yang harus dilakukan buat mempraktekkannya)
  2. Tahap kedua; Sebelum tidur usahakan untuk mengingat hal-hal apa saja yang ingin anda lakukan di dalam mimpi.
  3. Tahap ketiga;  Menggunakan metode Wake-Back-To-Bed (WBTB) atau bangun sejenak dan segera langsung tidur kembali. Pasang jam beker agar  bisa bangun tiga jam lebih awal. 
  4. Tahap terakhir; Pada saat bangun langsung usahakan untuk mengingat kembali hal-hal pada Tahap kedua. Setelah itu coba untuk tidur kembali.
Gimana? baru tau ya ada tahap-tahap untuk menciptakan lucid dreaming? haha sama.. intinya kalo mau tidur jangan lupa baca doa aja deh.. Mau mimpi biasa ato mimpi sadar yang jelas kita tetep gak mau kan mimpinya mimpi buruk.heheh. Tertarik untuk mencoba??

Thursday 8 November 2012

sejarah palang merah (history of red cross)

Pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara, pasukan Perancis dan Italia sedang bertempur melawan pasukan Austria dalam suatu peperangan yang mengerikan. Pada hari yang sama, seorang pemuda warganegara Swiss, Henry Dunant , berada di sana dalam rangka perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III. Puluhan ribu tentara terluka, sementara bantuan medis militer tidak cukup untuk merawat 40.000 orang yang menjadi korban pertempuran tersebut. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka, Henry Dunant bekerjasama dengan penduduk setempat, segera bertindak mengerahkan bantuan untuk menolong mereka.
Beberapa waktu kemudian, setelah kembali ke Swiss, dia menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul “Kenangan dari Solferino”, yang menggemparkan seluruh Eropa. Dalam bukunya, Henry Dunant mengajukan dua gagasan; * Pertama, membentuk organisasi kemanusiaan internasional , yang dapat dipersiapkan pendiriannya pada masa damai untuk menolong para prajurit yang cedera di medan perang. * Kedua, mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cedera di medan perang serta perlindungan sukarelawan dan organisasi tersebut pada waktu memberikan pertolongan pada saat perang. Pada tahun 1863, empat orang warga kota Jenewa bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan pertama tersebut. Mereka bersama-sama membentuk “Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera”, yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC). Dalam perkembangannya kelak untuk melaksanakan kegiatan kemanusiaan di setiap negara maka didirikanlah organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu bagian medis angkatan darat pada waktu perang. Organisasi tersebut yang sekarang disebut Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Berdasarkan gagasan kedua, pada tahun 1864, atas prakarsa pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional yang dihadiri beberapa negara untuk menyetujui adanya “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang”. Konvensi ini kemudian disempurnakan dan dikembangkan menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV tahun 1949 atau juga dikenal sebagai Konvensi Palang Merah . Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI) suatu ketentuan internasional yang mengatur perlindungan dan bantuan korban perang. PALANG MERAH INTERNASIONAL 1. Komite Internasional Palang Merah / International Committee of the Red Cross (ICRC), yang dibentuk pada tahun 1863 dan bermarkas besar di Swiss. ICRC merupakan lembaga kemanusiaan yang bersifat mandiri, dan sebagai penengah yang netral. ICRC berdasarkan prakarsanya atau konvensi-konvensi Jenewa 1949 berkewajiban memberikan perlindungan dan bantuan kepada korban dalam pertikaian bersenjata internasional maupun kekacauan dalam negeri. Selain memberikan bantuan dan perlindungan untuk korban perang, ICRC juga bertugas untuk menjamin penghormatan terhadap Hukum Perikemanusiaan internasional. 2. Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah, yang didirikan hampir di setiap negara di seluruh dunia, yang kini berjumlah 176 Perhimpunan Nasional, termasuk Palang Merah Indonesia. Kegiatan perhimpunan nasional beragam seperti bantuan darurat pada bencana, pelayanan kesehatan, bantuan sosial, pelatihan P3K dan pelayanan transfusi darah. Persyaratan pendirian suatu perhimpunan nasional diantaranya adalah : * mendapat pengakuan dari pemerintah negara yang sudah menjadi peserta Konvensi Jenewa * menjalankan Prinsip Dasar Gerakan Bila demikian ICRC akan memberi pengakuan keberadaan perhimpunan tersebut sebelum menjadi anggota Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. 3. Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah / International Federation of Red Cross and Red Crescent (IFRC), Pendirian Federasi diprakarsai oleh Henry Davidson warganegara Amerika yang disahkan pada suatu Konferensi Internasional Kesehatan pada tahun 1919 untuk mengkoordinir bantuan kemanusiaan, khususnya saat itu untuk menolong korban dampak paska perang dunia I dalam bidang kesehatan dan sosial. Federasi bermarkas besar di Swiss dan menjalankan tugas koordinasi anggota Perhimpunan Nasional dalam program bantuan kemanusiaan pada masa damai, dan memfasilitasi pendirian dan pengembangan organisasi palang merah nasional. PERTEMUAN ORGANISASI PALANG MERAH INTERNASIONAL Sesuai dengan Statuta dan Anggaran Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyebutkan empat tahun sekali diselenggarakan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ( Internasional Red Cross Conference) . Konferensi ini dihadiri oleh seluruh komponen Gerakan Palang Merah Internasional ( ICRC, perhimpunan nasional dan Federasi Internasional ) serta seluruh negara peserta Konvensi Jenewa. Konferensi ini merupakan badan tertinggi dalam Gerakan dan mempunyai mandat untuk membahas dan memutuskan semua ketentuan internasional yang berkaitan dengan kegiatan kemanusiaan kepalangmerahan yang akan menjadi komitmen semua peserta. Dua tahun sekali , Gerakan Palang Merah Internasional juga mengadakan pertemuan Dewan Delegasi (Council of Delegates) , yang anggotanya terdiri atas seluruh komponen Gerakan. Dewan Delegasi akan membahas permasalahan yang akan dibawa dalam konferensi internasional. Suatu tim yang dibentuk secara khusus untuk menyiapkan pertemuan selang antar konferensi internasional yaitu Komisi Kerja ( Standing Commission). Bersamaan dengan pertemuan tersebut khusus untuk Federasi Internasional dan anggota perhimpunan nasional juga mengadakan pertemuan Sidang Umum (General Assembly) sebagai forum untuk membahas program kepalangmerahan dan pengembangannya. KOMITMEN KEMANUSIAAN Berikut adalah garis besar program kemanusiaan kepalangmerahan yang terakomodasi antara lain dalam kesepakatan Federasi Internasional ( Strategi 2010) ; Komitmen Regional anggota Perhimpunan ( Deklarasi Hanoi ) dan kesepakatan Konferensi Internasional ( Plan of Action ). 1. STRATEGI 2010 Strategi 2010 (S-2010) adalah seperangkat strategi Federasi Internasional dalam menghadapi tantangan kemanusiaan pada dekade menantang. Dokumen yang diadopsi Sidang Umum pada tahun 1999 ini menjabarkan misi Federasi yaitu: “memperbaiki hajat hidup masyarakat rentan dengan memobilisasi kekuatan kemanusiaan”. Tiga tujuan utama yang strategis adalah: 1. Memperbaiki Hajat Hidup masyarakat Rentan Strategi ini terfokus melalui empat bidang inti, yaitu: + Promosi Prinsip-Prinsip dasar Gerakan dan nilai-nilai kemanusiaan; + Penanggulangan Bencana; + Kesiapsiagaan penanggulangan bencana; dan + Kesehatan dan perawatan di masyarakat. Keempat bidang ini adalah suatu paket yang integral dan saling terkait satu sama lain, yang memiliki dua dimensi yaitu pelayanan dan advokasi. 2. Memobilisasi Kekuatan Kemanusiaan Pengerahan kapasitas organisasi untuk pelayanan ini akan terjadi bila perhimpunan nasional berfungsi dengan baik. Artinya ada mekanisme organisasi, pengembangan kapasitas, memobilisi sumber keuangan dengan mengembangkan kemitraan dan mengoptimalkan komunikasi dalam Perhimpunan Nasional. 3. Bekerjasama Secara Efektif Adanya perhimpunan nasional yang kuat akan membentuk sebuah Federasi yang kuat , efektif dan efisien yaitu dengan mengembangkan kerjasama subregional dan mengimplementasikan strategi gerakan, kemitraan dengan organisasi internasional lain, memobilisasi publik dan advokasi penentu kebijakan serta mengkomunikasikan pesan-pesan dan misi Federasi Internasional. 2. DEKLARASI HANOI “United for Action” Dokumen ini disahkan melalui Konferensi Regional V di Hanoi, Vietnam pada tahun 1998, yang disepakati oleh 37 perhimpunan nasional se Asia Pasifik dan Timur Tengah yang bertekad , walau beragam budaya, geografis dan latar belakang lain, untuk bersatu demi suatu aksi kemanusiaan. Kecenderungan bencana alam serta krisis moneter secara global telah melanda wilayah regional dan berdampak pada permasalahan imigrasi penduduk karena menghendaki perbaikan hidup, krisis ekonomi yang menyebabkan angka pengangguran yang semakin meningkat serta berjangkitnya wabah penyakit. Hal ini menjadi tantangan bagi Palang Merah untuk membantu meringankan penderitaan umat manusia. Deklarasi Hanoi memfokuskan penanganan program pada isu-isu berikut: + Penanggulangan bencana + Penanganan wabah penyakit + Remaja dan Manula + Kemitraan dengan pemerintah + Organisasi dan Manajemen kapasitas sumber daya + Hubungan masyarakat dan promosi 3. PLAN OF ACTION 2000 – 2003 Plan of Action 2000 – 2003 merupakan keputusan Konferensi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah ke-27 di Jenewa pada tahun 1999 . Pemerintah Indonesia dan PMI sebagai peserta menyatakan ikrarnya di bidang kemanusiaan. Komitmen Pemerintah Indonesia * Memenuhi komitmen untuk meratifikasi Protokol Tambahan I dan II dari Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 * Memperkuat Legislasi yang berkaitan dengan penggunaan Lambang Palang Merah * Memperkuat aspek-aspek kelembagaan dalam perencanaan kesiapsiagaan penanggulangan bencana * Mengintensifkan pendidikan dan diseminasi Hukum Humaniter Internasional dan karya-karya organisasi kemanusiaan kepada masyarakat sipil dan militer * Memperkuat kemitraan dengan lembaga-lembaga nasional untuk membantu masyarakat rentan Komitmen Palang Merah Indonesia * Program diseminasi nilai-nilai kemanusiaan kepada anggota dan kelompok sasaran tertentu serta mendorong pemerintah untuk menyusun peraturan nasional mengenai lambang dan perjanjian terkait. * Mengintensifkan program kesiapsiagaan penanggulangan bencana di daerah-daerah yang rawan bencana melalui program “community based” dan meningkatkan kemampuan manajemen bencana dan pelatihan sukarelawan serta penyediaan peralatan standar operasional. * Melaksanakan program sosial dan kesehatan dalam hal pelayanan darah, pendidikan remaja sebaya sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS atau kegiatan-kegiatan yang berorientasikan pada pelayanan P3K yang berbasis masyarakat, masalah air dan sanitasi, kesejahteraan kelompok masyarakat rentan di daerah tertinggal dan memperbaiki pelayanan ambulan dan pos P3K.

Monday 9 July 2012

keyakinan cinta

KEYAKINAN

oleh Raisya Marisdifa


Aku begitu bahagia dengan hari ini. Aku pulang dengan rasa puas dan lega. Hari ini, kelas ku bisa merebut juara pertama dalam acara Pagelaran Seni kelas 9 yang selalu ada setiap tahunnya. Rasa capek untuk latihan 1 bulan terakhir rasanya sirna begitu saja. Apalagi selalu ada dia di samping. Dia yang selalu menyemangatiku dan mendukungku. Dia yang selalu menjadi penghilang rasa letihku. Dia yang ku cinta dan ku sayang sepenuh hati. Dia adalah kekasihku. Kekasih yang begitu sempurna di mataku.


Hp ku bergetar. Ini menandakan bahwa ada pesan masuk. Dan itu pesan dari Rio, kekasihku. Dengan penuh cinta dia bertanya kepadaku.


“Sudah sampai di rumah sayangku?”


“Sudah sayang.” Jawabku.


“Kalau begitu harus mandi, terus makan, dan langsung istirahat ya sayang. Aku tau kamu pasti capek karena telah tampil dengan energik tadi.”


Aku tersenyum melihat pesannya.


“Iya sayang.” Balas ku.


Perhatiannya selalu membuat ku bahagia, walau aku sendiri tahu dia selalu begitu setiap harinya. Semuanya tidak pernah membuatku bosan. Karena dia selalu memberikan perhatian, cinta dan kasih sayangnya tulus untuk ku. Aku bisa merasakan.


Semua ketulusan itu selalu ku rasakan dari awal bersamanya. Namun ketika bulan itu, bulan dimana aku berulang tahun. Aku merasakan kehangatan yang dia berikan dan ketulusannya sudah mulai berkurang. Semua itu bermula ketika dia sering ikut papanya keluar kota. Awalnya aku mengerti. Tapi lama kelamaan, aku sudah tidak mengerti dan sudah tidak tahan dengan sikapnya. Dan dia juga sudah melupakan begitu saja hari ulang tahunku. Dia sudah tidak seperhatian dulu, semua ketulusannya hilang. Raib di telan bumi.


Dan pada akhirnya, aku pun sampai pada puncak kemarahan. Aku mengiriminya pesan.


“Aku sudah tidak tahan dengan sikap mu Rio, kamu berubah. Aku tersiksa seperti ini.”


Dia pun membalas.


“Terus aku harus bagaimana Ca?”


“Kamu itu jahat banget sich, apa kamu tidak tahu bagaimana aku selama ini? Aku selalu bersabar menunggu kamu pulang dari luar kota. Aku mengerti kalau kamu tidak bisa mengirimi aku pesan setiap saat karena alasan tidak mendapatkan sinyal. Dan aku pun bersabar, karena kamu tidak ada pada hari ulang tahunku. Namun sekarang apa balsannya? Balasan atas kesabaran ku. Seakan- akan kamu sudah mencampakkan ku.” Balas ku dengan penuh emosi.


“Maaf Ca, aku tau aku salah. Tapi aku juga tidak tahu kenapa aku bisa begini.” Jawabnya.


Namun, karena aku sudah begitu emosi. Aku tidak bisa mengendalikan emosi. Dan aku juga lupa, kalau Rio sangat tidak suka di beda- bedakan.


“Dulu kamu sangat perhatian sama aku, sekarang begitu cuek. Dulu kamu selalu ingin bercerita degan ku setiap malam, tapi sekarang boro- boro mau cerita. Ucapin selamat tidur aja gag. Selalu bangunin aku setiap pagi, nyuruh aku mandi, nyuruh aku makan. Tapi sekarang, itu tidak pernah kamu lakukan lagi. Kemana Rio ku yang dulu? Aku hanya ingin pacaran dengan Rio ku yang dulu.”


“Aku janji akan berubah Ca. Maafin aku Ca.” Jawabnya singkat.


Tapi entah bagaimana, aku tidak percaya dengan kata- katanya. Aku merasa ketidak tulusan darinya. Dan itu semua membuat ku mengabaikan semua perkataannya.


Hari selanjutnya, dia sudah mulai perhatian lagi kepada ku. Namun anehnya aku masih saja marah. Dan itu semua juga membuatnya emosi dan muak. Emosi karena perkataanku dan muak karena ia merasa aku selalu menyalahkannya. Aku merasa tidak pernah menyalahkannya. Aku hanya mengatakan apa adanya.


Mengatakan bagaimana sikapnya yang telah membuatku tersakiti. Aku hanya seorang wanita, wanita yang lemah dan ingin di mengerti. Tapi dia sudah tidak menyadari itu. Dan pada akhirnya, Rio memutuskan hubungan kami. Aku juga tidak tahu pasti apa alasannya memutuskan hubungan kami. Apa karena muak karena aku selalu menyampaikan bagaimana sikapnya yang selalu membuatku sakit hati atau karena sudah jenuh? Aku tidak pernah tau.


Di telfon dia berbicara.


“Aku butuh waktu Ca. Aku mau sendiri dulu. Aku juga gag tau, kenapa hatiku bisa kosong sekarang. Tolong beri aku waktu Ca. Aku janji akan mencari kamu suatu saat nanti. Kalau kita jodoh kita pasti akan ketemu lagi. Satu lagi, kamu harus bisa menggapai cita- cita mu.”


“. . .” Hening.


Telfon dimatikan.


Di saat itu aku begitu sangat terpuruk. Dan itu menyebabkan aku tidak bisa menjawab perkataan Rio. semua benda- benda tajam serasa menghujam hatiku. Tak cukup dengan menangis melepaskan kesakitan itu. Aku tak percaya Rio seperti itu. Aku berharap dia bisa berubah demi aku, dengan mengatakannya kepadaku dengan tulus. Aku tak percaya janji setia selama ini yang dia umbar kepadaku, terbang dan hilang begitu saja.


Aku juga sadar, aku begitu protektif kepadanya. Dan aku menyesali itu. Dalam hati aku hanya bisa meminta maaf atas kesalahan ku. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang tak luput dari kesalahan.


Selama beberapa hari aku hanya bisa berteman dengan kesedihan. Namun beberapa hari kemudian, aku bisa menemukan dunia ku kembali. Aku bisa merebut ceria ku lagi. Hanya satu yang bisa membuat ku kuat lagi. Yaitu keyakinan. Yakin Rio akan menepati janjinya, yakin bisa menggapai cita- cita ku walaupun tidak ada Rio di sisiku,yang selalu ada dan menyemangatiku di kala putus asa. Dan itu semua akan ku jadikan sebagai kado spesial untuk pertemuan kami nanti. Pertemuan yang akan menyatukan hati dan cinta kami kembali. Yang bersifat abadi


jangan pergi...

JANGAN PERGI

Cerpen Cinta Romantis

Karya : putri ayu pasundan


Hari semakin berlalu, meninggalkan semua kisah yang ada , menjalani hari-hari tanpa kehadiranmu , meninggalkan canda dan tawa , kini tak ada lagi canda dan tawa’nya yang selalu menghiasi hariku. senyummu , wajahmu, candamu , kini hilang begitu saja ~ jika waktu bisa diputar kembali. Mungkin aku sudah memutarnya~ tapiii… ini mustahil , ini tak mungkin !

          “ bella, “ panggil suara dari arah tempat duduk belakang .

          “kenapa din?” sahut bella agak malas

          “Jangan murung terus dong bella, gue tau kok lo pasti masih sedih dan gue tau kok lo emang sayang sama avi. Tapi dia gak mungkin balik lagi. Lo tau kan? penyesalan emang selalu datengnnya di akhir cerita dan gak pernah di awal . jadi , jangan nyesel kalo dulu lo nyia-nyiain cintanya dia, dan sampe2 dia pergi , baru lo sdar semua itu, lo cintakan sama avi..?’’ Tanya dina ingin tau

          “iya, iya, gue emang salah. Lagian dlu gue sama dia itu awalnya kan Cuma care aja, sahabatan kaya biasa , sering curhat2an pula. Dia tuh iseng banget, jail, rusuh pokoknya serba nyebelin deh. Gue juga gak nyangka akhirnya bisa begini malah jadinya benci jadi cinta kan, gue juga gatau kenapa dia bisa jatuh cinta sama gue.” Yang gue tau, dia tuh sayang banget sama gue. lo tau kan?’’ tapii kenapa dia ninggalin gue kaya gini ? jawab bella dengan nada menyesal.

          Perbincangan mereka pun di akhiri karna bel masuk berbunyi. Bella adalah gadis yang cantik dan manis dia begitu periang. Tapi sebulan belakangan ini bella jarang banget tersenyum apalagi tertawa. Hanya kesedihan yang tampak di wajahnya………….


###

          Pagi ini tepat pukul jam 5.30 pagi , bella belum juga bangun dari tidurnya . jam beker kesayangannya sudah berdering kencang tapi bella belum saja bangkit dari tidurnya.

          “bella.. bella.. bangun sayang, udah pagi.” Teriak mama bella dari arah pintu . tapi bella tak juga bangun.

          “tok…tok…. Bella sayang, bangun nak. Kamu gak sekolah ?’’ diketuknya pintu kamar bella beberapa kali oleh mamanya.

          “iya maaah. Bella udah banguun ni.”

          “ayok cepat mandi dulu sanaa, sudah jam berapa ini? Kamu gak sekolah?” Tanya mama bella kepada anaknya .

          ‘‘iyaa…iya mah” di bukanya pintu kamarnya, dan bella segera menuju kamar mandi untuk siap-siap berangkat sekolah . mamanya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk anak tersayangnya yang satu ini.

          “mah, bella berangkat ya.?” Pamit bella pada mamanya, bella pun mencium tangan mamanya.. dan itu adalah kebiasaannya sebelum berangkat pagi ke sekolah.

          “kamu gak makan dulu sayang, ?” Tanya mamanya .

          “udah mah nanti aja disekolah daa.. mah.” Bella mencium pipi kanan mama nya dan segera meninggalkan rumah . Mamanya tak lupa memberinya sekotak bekal makanan yang berisi cake stobery kesukaannya. Mamanya juga tak lupa menyelipkan uang jajan ke dalam tasnya. dan seperti biasa , ada kang dani yang selalu setia mengantarnya ke sekolah setiap pagi.


###

          Pelajaran pertama pun dimulai hari ini adalah pelajaran ibu rini guru sejarah yang selalu mengajar pada jam pertama. Konon nyatanya setiap guru ini mengajar tak ada satupun anak-anak yang mendengarnya karena dengan alasan guru ini neranginnya lama banget, ngebetein , dan ngomongnya udah kaya putri solo yang pengen di kawinin. (apa jadinya ya?) tapi inilah kenyataannya…

          “tok… tok….” Beberapa kemudian pintu kelas pun di ketuk.. di ikuti beberapa langkah kaki menuju ke arah bu rini yang sedang mengajar.

          Anak-anak 10-1 semua menatap kearah seseorang itu yang sedang berjalan menghampiri bu rini. Sesosok cowo ganteng tinggi, berkulit hitam manis, dan sangat khas dengan kedua lesung pipinya.. semua cewek yang berada di dalam kelas menjadi ricuh tak karuan. Sebagian cewek ada yang tiba-tiba merapikan rambutnya, membenarkan lipice di bibirnya seolah-olah mereka semua ingin tampak perfect di hadapan cowo ganteng yang satu ini. Tapi berbeda dengan bella , dia sama sekali tak merespon kedatangan cowok itu, dia malah bersandar wajah di meja dengan muka setengah mengantuk.

          “perhatian semuanya…. Jangan berisik harap tenang….. kita kedatangan teman baru yang berasal dari sekolah strada 2 ayo silahkan perkenalkan nama kamu nak.” Pinta bu rini kepada cowok satu ini

          “hai teman, perkenalkan nama gue Derian Rafael darmawangsa. Panggil aja gue afa. Asal sekolah gue dari ghoetoen 2. Alasan gue pindah kesini karna kerjaan orang tua gue . sekian perkenalkan dari gue.

          “EH… afaa… status lo sekarang apa?” hahahaha teriak salah satu cewek dari arah belakang .. yaitu lisa . dia adalah salah satu dari geng lolipop yang ganjen itu. dan dandanannya itu looh gak nahan bikin orang yang litanya ingin muntah. (bisa bayangin gak?).

          “Cieee…cieee” sorak anak-anak dari arah belakang.. afa yang masih berdiri kaku di depan kelas yang suasananya memang sedang ricuh hanya bisa menahan diri untuk tetap bertahan di depan kelas dengan banyak godaan teman-teman barunya itu.

          “status? Status gue sampe sekarang masih single.” Jawab afa singkat dengan sedikit senyuman yang manis dan lesung pipitnya itu yang khas.

          “aaa….. afa senyum sama gue firaaa. Yampun dia ganteng banget.” Kata lisa cewe ganjen yang satu itu. teman-teman se geng nya pun menyoraki mereka berdua.

          “silahkan kamu duduk di tempat duduk yang masih kosong di sebelah kiri pojok sana.” Pinta bu rini kepada afa. Afa pun segera menyelusuri arah tempat duduk itu.

          “hai, boleh gue duduk disini?” pinta afa kepada yang punya tepat duduk itu.

          “maaf yaa tempat duduk ini punya sahabat gue dina. Dia gak masuk sakit. Jadi lo duduk disana aja tuh di belakang.”bella menolaknya , dan Tunjuk bella kearah tempat duduk belakang.

          “sorry sebelumnya, gue maunya disini bareng sama lo.” Pinta afa ke pada bella

ternyata pemilik tempat duduk itu adalah bella. bella memang satu bangku dengan dina sahabatnya . tapi hari ini dina gak masuk dikarenakan sakit panas. Dan terpaksa deh bella harus duduk sendirian.

          “misalnya nanti sahabat lo masuk gue bakalan janji akan pindah tempat duduk. Kenalin gue afa. Nama Lo siapa? Diulurkan satu tangannya kearah bella.

          “bella.” Jawab bella singkat dan dingin.

          “okeh. Afa hanya memandangnya dengan senyuman khas ala lesung pipitnya yang manis itu.

Afa heran dengan sikap cewe yang satu ini sebut saja bella. Dari awal dia masuk kelas hanya cewek ini yang diam dan tidak bersuara sma sekali. Dan hanya cewek inilah yang tak terpesona melihatnya.


###

          Dua hari telah berlalu dina tak juga masuk sekolah pagi ini seperti biasa ada pelajaran sejarah bu rini yang bikin ngantuk.

          “haaaaaah ngantuk. Di taruhnya tasnya ke mejanya” keluh bella yang tumben datang pagi-pagi begini tak seperti biasanya. Paling dia datang juga pas-pasan bel masuk.

          “haii.. pagi..” sapa cowo satu ini yaitu afa.

          “iya pagi..” jawab bella seperti biasanya singkat padat dan jelas !

          “gue duduk sini ya.?” Pinta afa pada bella

          “ah, iya.. terserah lo .” jawab bella sinis

          “temen lo dina kemana ? udah dua hari dia gak masuk apa lo gak jengukin ?’’

          “bukan urusan lo. “ jawab bella sinis

          “kok lo sinis banget sih sama gue.? Gue itu kan nanya baik-baik.”

          “iya map, abisnya lo nyebelin.”

          “nyebelin?”

          “iya, nyebelin.. sok ganteng sok cool, sok perfect, sok keren.”

          “apa? “

          “gak usah kaget gitu deh . gue tau fans lo tuh udah pada dateng dari tadi pagi. Kemaren aja para fans lo nunggu di bangku gue sebelum lo dateng , sampe-sampe mereka pada mohon-mohon supaya gue pindah ketempat duduk belakang. Lo kira gue mau apa.? Makanya gue dateng pagi gini supaya mereka gak nongkrongin bangku gue lagi. Lagian bukan gue yang minta kan kalo akhirnya lo milih duduk sama gue.?”

Afa membatin. Dia sekarang mengerti mengapa bella akhir-akhir ini begitu sinis kepadanya.

          “lo cemburu?” Tanya afa ke arah bella

          “apa lu kata? Gue cemburu? Gak akan .” jawab bella sinis

          “lo tuh manis, jangan marah2 mulu kenapa. Biarin aja temen-temen lo bersikap seperti itu ke gue. Toh bukan urusan lo juga kan bel.”

          “iya,, iyaa.. gue ngerti ini bukan urusan gue. Tapi tempat duduk gue di H M in apa gue bakalan diem aja? Mereka seenaknya ngusir2 gue ke tempat duduk belakang?”

          “misalnya lo di usir. Gue bakalan tetep duduk di samping elo dimana pun elo duduk kalo perlu mereka yang gue usir.”

          Bella ternganga , dia tak percaya apa yang tadi di ucapkan oleh si afa anak baru itu.

          “apa? “ bella hanya ternganga melihat celotehannya si afa itu. bel tanda masuk pun berbunyi~

….

          “bel, pulang sekolah, main yuk. Gue anterin kemana pun lo mau pergi. oke.?” Pinta afa ke bella

          “gak, gue gak mau main. Gue mau pulang aja.” Jawab bella singkat

          “ayolaah sekali-kali bel please.’’ Pinta afa maksa kepadanya

          “ya ya ya sebentar aja ya…? Lo tau kan gue cewek . jadi gak boleh keluar malem …”

          “oke.” Afa tersenyum kearahnya dan mengangguk menyetujui.

          Setelah bel pulang berbunyi

          Bella segera membereskan buku-bukunya. Karna bel sekolah sudah berbunyi. Begitupun afa yang duduk di sebelahnya , sudah merapikan buku dan siap-siap pergi dengannya..

          “bel, ayok.” Di tarik satu tangannya bella dan mereka berdua pergi keluar kelas

          “sebentar ya.. motor gue di parkir disana. Lo tunggu sini.”

          “ya.” Bella pun mengangguk.

          Beberapa menit kemudian . terlihat dari kejauhan seorang cowok hendak menghampirinya dan ternyata cowok itu adalah afa. Dia emang bener-bener keren . apalagi motor gede yang dia kendarai nambah buat dia keren aja , dan tak lupa dengan helm hitamnya. Dan emang faktanya dia bener2 keren abis.

          ‘’cepet naik.” Suruh afa ke bella

          Semua mata hendak tertuju padanya dan memandang mereka dengan Nampak iri. Afa memang anak baru di sekolahnya. Dan kononnya dia anak tunggal pemilik perusahan terkenal di Jakarta meskipun begitu dia tak pernah sombong. Kesekolah pun tampil apa adanya. Apalagi afa memang sedang hangat di bicarakan oleh cewek-cewek satu sekolahn mereka.

          “lo liat gak mereka pada mandang kita kaya gitu fa. Sinis banget.”

          “mereka iri sama lo, udah diemin aja. Pakai helm nya dan pegangan.”

          “GAK GAK MAU apa? Pegangan sama lo? Gak deh…… baru naik motor gede lo ini aja gue udah di liatin sama banyak mata, apalagi pegangan sama lo. Bisa-bisa pas sekolah besok gue di MOP sama anak satu sekolah.’’

          “bisa diem gak sih. Udah pegangan. “ pinta afa pada bella

          “ish lo emang nyebelin.”

          “emang.!”

          Mereka berdua telah meninggalkan pekarangan halaman sekolah . setelah beberapa mereka jalan berdua , sampai lah mereka ke sebuah taman. Diparkirnya motor afa dekat pohon rindang dan besar. Di sudut2 taman-taman itu terdapat bunga matahari yang menjulang tinggi , indah.. dan sangat indah.. di sebelah bunga tersebut tampak gazebo ( saung2saungan untuk mereka berteduh).

          “fa, ngapain kita ke sini?” Tanya bella kea rah afa sambil memberikan helm nya.

          “main aja abisnya gue BT . lo tau kan rumah yang disana? Di sebrang sana? Itu rumah gue.” Bella menatap arah rumah itu. dan memang rumah itu tampak besar sekali. Bangunannya pun tertata rapi.

          “terus kenapa kita malah ketaman?”

          “abisnya gue suntuk bell di rumah sendirian terus. Bokap-nyokap sibuk sama kerjaannya. Rumah gue sepi. Jadi gue tuh gak betah. Oh iya gue lupa, mendingan kerumah gue dulu yuk ambil snack dan minuman.”

          “ya.. terserah lo aja..” mereka berdua menuju rumah afa. Begitu sampai di depan rumahnya tampak seorang penjaga depan rumah menghampiri afa. Dan segera membukakan pintu pagar rumahnya.

          “den afa,” sapa lelaki itu

          “baru pulang den?’’ Tanya pesuruh rumahnya itu

          “iya pak, oh iya taruh motor saya di garasi ya pak.”

          “baik den.” Pak sono satpam di rumahnya menganggukkan suhuran yang di pinta oleh majikannya itu.

          “bella, ayok masuk. Jangan heran kalo dirumah gue sepi Cuma ada bibi dan pak sono yang selalu ada di rumah.”

          “di bukanya pintu rumahnya.’’

          “den afa. Sapa bi inah pembantu di rumahnya.”

          “iya bi. Ambilin minum ya , sama snack nya saya mau ke taman. Oh ya bi ini temen saya bella. Kalo dia minta apa-apa layanin aja ya bi. Saya mau ke kamar dulu ganti baju.” Bi inah pun mengangguk

          “non bella mau minum apa non?” Tanya bi inah

          “gak usah repot-repot bi. “ jawab bella

          “gak boleh gitu non, non disini tamu. Saya ambilkan minum dingin aja ya non.”

          “Iya makasih bi, oh ya nama saya bella. Panggil aja bella ya bi, gak usah pakai non. Anggap saja saya seperti anak bibi.”

          “iya non. Eh bella.. tunggu sebentar ya bibi ambilkan airnya.”

          Afa pun keluar dari kamarnya dengan membawa bola basket kesayangannya.

          “bel, ini cake stobery buat lo.” Sama jus dinginnya ayok kita ke taman.”

          “oke fa.” Bella mengangguk

          “bi, saya ketaman dulu sama bella.”

          “iya den , bella ati-ati.”

          Setelah mereka sampai di taman

          “bel makan nih cake nya gue tau lo laper, aus iya kan..?’' bella hanya tersenyum manis

          Bella memandangi Rafael yang sedang asik bermain bersama bola basketnya setelah beberapa lama dia memandangi cowok itu. dia memang menyadari dan sepertinya baru sadar cowok di depan dia ini si afa dia begitu baik dan lembut, ganteng pula (dulu gue kemana aja) batin bella . bella tak pernah memandang cowo dari sebelah mata. Dia melihat cowo dari sifat dan kepribadiannya. Itu lebih penting baginya.

          Rafael menghampiri bella yang sedang duduk dan sedang asik makan cake stoberynya. Karna memang kesukaannya adalah cake stobery.

          “enak gak cake nya?”tanya afa pada bella

          “hem.. iya enak. Gue emang suka cake stoberry.” Sahut bella..

          “iya gue tau kok. Gue kan temen sebangku lo.. yaa walaupun baru beberapa hari ini, gue juga sering liat lo bawa bekel cake sama susu coklat. Kaya anak kecil aja ya.” Di acak-acaknya poni cewek satu ini , bella.

          “apasih afa… jangan iseng deh.” Oh iya lo gak mau ini cake nya?”

          ”udah lo aja” kembali afa menuju lapangan untuk bermain basket lagi

          Bella hanya diam membisu di ingat kembali masalalunya bersama cowok yang iya sayang yang tega begitu aja ninggalin dia . avi namanya. Avi yang selama ini selalu buat dia tersenyum justru senyuman itu mampu mengubahnya senyumannya 180 derajat menjadi tangisan . sifatnya yang dulu periang kini cepat bersedih kalo ingat soal mantannya avi. Tapi sekarang berbeda. Kini ada seseorang di depan matanya yang mampu mengembalikan jati dirinya selama ini, yaitu afa. Dia cowok yang baik dan care sama bella. Walaupun baru 3 hari afa duduk sebangku dengannya.

          “bell ayo dong main basket.”

          “gue gak bisa main basket tau.”

          “yaudah sini, gue tau lo gak bisa maen basket ketauan kok dari tampang lo begitu tadi ngeliatin gue . terpesona ya? Ahhaha..” afa tertawa pelan tapi meledek.

          “dih apaansih?” wajah bella terlihat memerah dan rona pipinya merah padam

          “bercanda kok bel yaudah coba lo masukin ke ring bola basketnya , tangan lo harus sejajar sama dahi lo. Pasti masuk kok.”

          “ih gak bisa gue gak bisa .”

          “coba, lo pasti bisa”

          Bella pun mencoba memasukkan basket itu ke ring. Dan nyatanya bola itu masuk. Setelah itu mereka pun bermain hingga larut sore. Di taman itu memang sepi. Hanya ada bunga-bunga matahari yang menjulang tinggi dan terik matahari dan jarang sekali pada jam-jam segini orang berlalu lalang dekat taman itu. apalagi taman itu tepatnya berada di perumahan dan Lapangan itu menjadi saksi bisu mereka berdua.


***

          Kring… kring… tanda ponsel berbunyi . dan ternyata ponselnya bella bertanda sms masuk.

          “bella, besok gue masuk. Gue udah sembuh.” Sms dina sahabatnya.

          Beberapa menit kemudian bella pun membalasnya.

          “iya din, besok kita bisa sebangku lagi.” Dengan gembiranya bella bisa duduk lagi bareng dina sahabatnya yang udah lumayan lama gak masuk sekolah karena sakit.

          “yah, gak bisa. Gue duduk sama lolla.. lo tetep duduk sma afa, anak baru itu.”

          “what ? kenapa din?.”

          “gue gak enak sama afa. Udah yaaa bay”

          Mereka segera mengakhiri percakapan mereka di sms. Hari ini adalah hari minggu dan biasanya bella lebih memilih untuk dirumah.

          Kring.. kringg….. tanda telepon berbunyi . dan ternyata nama di kontak nya itu afa . bella pun terkejut dia lupa kalau bella punya nomer telepon hp nya afa , dia ingat kalo afa pernah meminjam ponselnya saat di taman.

          “haloo…?”

          “iya kenapa fa?” Tanya bella malas

          “gue ganggu ya?”

          “enggak kok, ada apa emangnya?”

          “gue mau ngajak lo jalan. Mau gak?” pinta afa terhadap bella.

          “kemana?”

          “udah , nanti lo juga tau, kita ketemuan di sekolah ya? Karna gue gatau rumah lo . oke .. babay…”

          Bella segera mengakhiri percakapan singkat itu di ponselnya. Dia segera siap-siap untuk menuju ke sekolah dan pergi bersama afa. Sebenernya bella pun malas. Tapi karna hari ini adalah hari libur, jadi dia di bebaskan untuk pergi.

          “mah, bella pergi sebentar ya. Dah maah..”

          “ingat, jangan malem-malem pulangnya.” Pinta mamanya

          Setelah bella berpamitan , dan iya segera pergi menuju sekolah. Bella segera menuju sekolah dengan menggunakan bis , setelah beberapa menit iya menunggu bis tak juga datang.

          “hai.. apa kabar.” Sapa seorang lelaki yang berhenti tepat di depannya

          “iya?” bella tak mengenali lelaki ini karna dia memakai helm

          “mau kemana?” Tanya lelaki itu

          “mauu…. mau ke sekolah.” Jawab bella gugup.

          “bukannya ini hari minggu?” Tanya lelaki itu lagi kepadanya

          “maaf, anda siapa? Bisa tolong di buka helm nya?” pinta bella kepada lelaki itu

          “masa kamu gak kenal sama aku?”

          “tidak, aku gak tau.” Bella diam mencoba mengingatnya. Suaranya, sapaannya sepertinya dia mengenali sosok lelaki ini . tapi apakah diaa……………

          “aku avi. Ingat kan?” di bukanya helm itu

          Bella tercengang, diam dan membisu. Lelaki ini yang dulu pernah menyakiti hatinya kini dia kembali, dan kini lelaki ini berada tepat di depannya.

          “hei. Kok bengong. Haii,,” kembali sapa lelaki ini berulang kali

          “bella hanya diam dengan pandangan kosong ke arah lelaki ini

          “mau aku antar?”

          “gak usah .” jawab bela singkat

          “ayolah, dari pada nunggu bis kelamaan.. ayok bareng sama aku aja bella..” ajak avi kepadanya

          “baiklah, “ bella pun ikut dengannya dan segera pergi meninggalkan tempat itu

          “Mau diantar kemana?” Tanya avi kepadanya

          “di depan sekolah saja.” Pinta bella

          “oke, pegangan ya.. oh iya emang mau kemana?”

          “kamu gak perlu tau.” Jawab bella sinis

          “aku tau kamu marah ya sama aku kan.?”

          “enggak.” Jawab bella singkat

          “aku tau kamu marah. Mafin aku ya soal yang dulu-dulu itu.”

          “ya.” Mereka pun berhenti di tempat tujuan . yaitu depan sekolah bella

          Sebelum kedatangan bella, afa yang sudah lama menunggu di depan gerbang tadi melihat sinis kea rah mereka berdua. Bella pun turun dari boncengan avi. Bella sebenarnya ingin berlama-lama kepada cowok ini , avi. Tapi memingat dia pernah menyakiti hatinya bella jadi tak sudi berdekatan dengan cowo ini lagi. Serasa mereka sudah asing dan bahkan kaya gak pernah kenal.

          “hai fa, lama menunggu? Maaf tadi bis nya lama. Kebetulan ada avi temen ku. Kenalin fa.”

          “hai gue afa.”

          “ya gue avi.” Mereka berdua berjaba tangan

          “pacar baru kamu?” Tanya avi kepada bella

          “bukan urusan kamu lagi vi. Ayok kita pergi fa dari sini. Oh ya makasih vi udah nganterin aku sampe sini.”

          “oke, tapi tunggu dulu.” Teriak arvi kea rah mereka. Afa pun mematikan motornya

          “fa, boleh gue yang jalan sama bella?” pinta avi pada afa

          “hubungan kalian apasih sebenernya. Lagian gue udah ada janji sama bella.” Sahut afa

          “bukan apa-apa .” kata avi pada afa.

          “baiklah, terserah bella mau pergi dengan siapa. Biar dia yang menentukan.”

          “bella, sekarang kamu bilang mau pergi sama aku atau afa?”

          Ini adalah pilihan terberat bella mau pergi dengan siapa. Sebenernya sungguh dia kangen sekali dengan avi mantannya itu. 4 bulan ini mereka jarang sekali bertemu. Apalagi melihat perubahan di diri arvi yang tak begitu cepat berubah. Dia masih seperti dulu saat mereka bersama. Dia sopan, baik , tapi sungguh 4 bulan tak bertemu semenjak putus saat itu bella menemukan banyak perubahan.. avi masih tetep ganteng seperti dulu.

          “hemm, gue.. gue gatau.” Jawab bella

          “gue mohon sama lo bel, lo musti tentukan sekarang.” Pinta afa maupun avi

          “oke.. oke.. baik kalo itu mau kalian.”

          “gue pergi sama avi.”

          “baiklah, yaudah jagain ya vi bella nya. Walaupun gue ga tau hubungan kalian apa, tapi gue ngertiin ada kerinduan di mata kalian berdua. Oke. Gue pergi dulu.”

          Afa segera menancapkan gasnya sekencang mungkin . iya lupa memakai helm nya. Dan mungkin karna dia kecewa terhadap bella

          ‘‘mafin gue fa,” batin bella terhadap afa.

          “ayok naik, kita pergi.” pinta avi. Mereka pun pergi dan telah meninggalkan gerbang sekolah


…….

          Setelah beberapa jam di perjalanan mereka pun sampai

          “vi, ngapain kita kesini?” Tanya bella

          “sudah ayok masuk.” Mereka berhenti di sebuah puncak gunung tepatnya , dan di sana terdapat gazebo (saung-saungan) yang berdiri kokoh disana . di gazebo tersebut sudah di sediakan banyak makanan dan juga tempat duduk untuk mereka berdua. Sepertinya avi memang sudah menyediakan ini semua dan memang sengaja mengajaknya kesini.

          “vi, maksud kamu apasih dengan semua ini?” Tanya bella

          “yasudah, kamu makan dulu. Ngobrolnya nanti . aku tau kamu lapar karna kita kesini lebih dari satu jam perjalanan.”

          Mereka akhirnya makan . bella membatin sungguh perasaan ini bercampur senang, sedih bahkan rasa kangen selama 4 bulan ini tak bertemu kini hilang. Tapi mengapa pertemuan kali ini terasa biasa aja di hati bella? Mengapa tak ada getaran-getaran seperti dulu saat mereka bersama?

          “bella,” panggil avi padanya dan memegang kedua tangannya

          “ada apasih vi?” Tanya bella penasaran

          “aku ngajak kamu kesini karna aku ingin minta maaf sama kamu.” Avi mengeluarkan coklat dari sakunya

          “ini coklat kesukaan kamu. Tadi aku beli dekat supermarket rumah kamu. Abis aku beli coklat ini, aku sebenarnya ingin langsung kerumah kamu. Karna aku tau biasanya kamu kalau hari minggu begini, lebih milih di rumah. Itupun dulu kalo aku gak ngjak kamu jalan. Tadi setelah beli coklat ini aku lihat kamu di sudut jalan. Terus aku nyamperin kamu.”

          “iya makasih. Ternyata kamu masih ingat kesukaan aku.”

          “oh iya maafin aku ya selama ini.”

          “aku bilang aku udah maafin kamu vi.”

          “apa kamu masih sayang sama aku? Kamu mau kita balikan?” Bella terdiam sesaat dan kemudian dia melanjutkan omongannya.

          “avi, maafin bella , bella gak bisa balikan sama avi lagi , sama kamu. Kalo emang kamu sayang dan cinta sama bella, kenapa kamu baru datang ke aku sekarang. Sedangkan kita putus sudah lumayan lama, kamu tau? Kamu mutusin aku di saat sehari sebelum ultah ku. Padahal besoknya adalah hari terindahku, hari ulang tahun ku yang ke 14. Pada waktu hari itu tiba, aku pengen kamu ada di samping aku, nemenin aku. Tapii… apa nyatanya? Kamu gak ada, kamu pun gak ngucapin ke aku. Padahal Cuma kamu kado terindah saat ultah ku tiba.

          “mafin aku bella, aku sadar aku salah banget selama ini sama kamu. Aku udah nyia-nyiain kamu yang sayang sama aku. Aku pun begitu, aku sayang sama kamu. Tapi saat itu saat aku mutusin kamu. Aku dituntut oleh orang tuaku untuk pindah sekolah. Pindah ke pesantren. Dan aku tau besoknya ulang tahun kamu. Tapi apadaya? Pas aku sudah sampai di pesantren , gak ada yang bisa untuk hubungi kamu . HP ku juga di bawa sama mama , yang ada hanya telepon panti. Dan selama itu aku terpaksa mutusin kamu bella, aku gak mau kamu sedih nungguin aku. Waktu itu aku fikir kamu bakalan cepet dan bisa lupain aku. Dan kamu itu cantik. Aku kira kamu bisa dapet yang lebih dari aku. Dan sekarang aku di izinin buat ke Jakarta . karna di sana sedang ada ujian. Aku gak betah bella tinggal disana, jauh sama kamu. Aku juga terus mikirin kamu. Mama juga bilang bakalan masukin aku kesekolah kamu nanti. Kita bisa sama-sama lagi bella seperti dulu.”

“sekali lagi mafin aku , aku gak bisa. Kamu gak boleh vi kaya gini ngecewain mama kamu demi aku. Aku dulu emang sayang kamu. Tapi sekarang? Aku udah terlanjur sakit hati sama kamu. Aku nungguin kamu sampai sekarang mungkin karna aku ingin tau penjelasan kamu dan mungkin permintaan maaf dari mulut kamu. Dan sekarang, aku udah dapet ini semua. Mungkin kalo dulu kamu bilang jujur sama aku, gak akan jadinya begini. Aku bisa kok nungguin kamu . tapi apa? Kamu gak jujur sama aku. Setelah mutusin aku di hari sebelum ultahku, kamu menghilang begitu saja.. selama 4 bulan ini. Aku gak tau kabar kamu, di hubungin juga gak bisa. Dan sekarang aku tau kenapa.”

“iya, iya.. mafin aku.. aku tau aku salah. Aku disitu juga pusing , serba salah. Aku bingung. Jadi aku bertindak gitu aja tanpa mikir ke depannya. Aku tau bella aku salah.”

          “iya, iya kamu gak usah nyalain diri kamu kaya gini. Kita jalanin aja ya hidup kita masing-masing. Toh kalo kita jodoh. Pasti kita akan disatuin lagi. Ingat aku gak mau jadi beban kamu. Terimakasih selama ini kamu udah buat aku tegar.”

          “iya, mafin aku ya makasih juga kamu selama ini udah buat aku semangat dan kamu bukan beban buat aku ,tapi penyemangat aku.” 


***

          Pagi ini suasana begitu mendung tak seperti hari biasanya begitu cerah. Bella pagi-pagi gini sudah kesekolah . karna dia beniat untuk minta maaf soal kemaren sama afa. Di cobanya tadi malam nomernya afa disms, di tlp berkali-kali tidak aktif dan tidak bisa di hubungin sama sekali.

          “bella…” panggil dina sahabatnya

          “iya din.”

          “tumben amat udah dateng ? biasanya pas bel ataupun sesudah bel lo baru dateng? Hahaha.” Ejek dina pada bella sahabatnya

          ‘’iya din…”

          “lo kenapa sih? Gue salah ngomong ya? Kok murung gitu sih say?” Tanya dina menyelidiki

          “iya, lo liat afa gak? Kok jam segini dia belom dateng?”

          “afa? Gue gak liat. Bukannya dia mau pindah ya ke solo? jadi dia gak masuk.”

          “apa?” bella tersentak kaget

          “iya, masa lo gak tau sih. Kan konon katanya bokapnya pindah-pindah tempat tinggal terus , maklum lah namanya juga orang kaya. Dan rumahnya katanya juga banyak. Ada dimana-mana, Lagian masa lo gak tau dia kan yang sekarang menjadi hot topic di sekolah kita.”

          “iya, iya… gue tau kalian pada nge fans sama dia.tapi gue gak pernah mandang dia dari luar dan gue gak seperti kalian. emangnya kapan dia mau pindah? . Masa baru masuk udah mau pindah lagi.”

          “yaa mana gue tau. Tapi kata si lolla noh fans beratnya yang punya mata-mata banyak, katanya dia pindah nanti malem.”

          “apa? Okelah pulang sekolah gue mau kerumahnya.”

          “apa? Sejak kapan lo tau rumahnya ? lo tau rumah afa ? kok lo ga pernah cerita sih?”

          “lo jangan berisiiiiiiiiiiiiik tar mereka pada denger. Cukup lo aja yang tau. Jadi gini ceritanya, waktu lo gak masuk-masuk sekolah dia minta duduk bareng sama gue. Udah gitu 3 hari yang lalu dia ngajak gue jalan. Dan ternyata itu ke rumahnya. Terus dia ngajakin gue ke taman rumahnya . yaa ngobrol-ngobrol aja sih, tapi gue liat dia hobi banget main basket. Terus dia ngajak gue main basket. Dan kemaren sore dia ngajak gue jalan lagi. Katanya mau ngomong suatu hal. Tapi gue gatau apa? Abisnya bersamaan dengan si avi? Lo tau avi kan? Mantan yang gue sayang banget ngajak gue balikan lagi tadi sore. Dia nyeritain semuanya sama gue din. Gila kan? .”

          “ckckck,, beruntung kali nasibmu bella. Afa, avi mereka itu sama – sama makhluk ganteng.. yaa kalo menurut gue mendingan lo sama afa deh haha..” ledek dina pada bella

          “hemm, mungkin emang ada suatu hal yang penting emang dia mau omongin sma gue. Tapi gue gatau apa. Makanya pulang sekolah ini gue mau kerumahnya. Oh iya jangan sampe lo kasi tau ke yang lainnya oke. Gue tau lo sahabat yang baik.”


…..

          Bel pulang sekolah pun berbunyi. Bella segera merapikan buku-bukunya dan segera pergi menuju rumah afa

          “din, gue balik duluan ya. Sorry. “

          “okeh.. ati-ati say.”

          Bella terus melihat jam tangannya dia sedang menunggu bis di halte sekolah. Tapi bis pun tak juga datang.

          “hai bella,” sapa seorang lelaki

          “iya.. mau kemana vi?” Tanya bella

          Sikap mereka berdua seperti biasanya seperti mereka yang memang sudah kenal akrab. Dan mereka berdua seolah-olah melupakan kejadian dasyat tadi sore saat di puncak.

          “yaa.. mau ngiter-ngiter aja di jakatra abisnya gue kangen Jakarta. Lusa gue mau balik lagi ke pesantren . yaa seperti apa nasihat lo kemaren malem.”

          “okeh kalo gitu, belajar yang bener ya.”

          “lo sendiri mau kemana atuh?”

          “gue? Gue lagi nunggu bis lama banget.”

          “mau gue anter? Itupun kalo lo mau.”

          “heemm. Oke deh.”

          “ayok naik , pegangan awas nanti jatuh.”

          Mereka pun segera meninggalkan halte bis sekolah. Sebenarnya alasan avi adalah memang untuk bertemu dengan bella. Dan memang dia ingin menjemputnya seperti dahulu saat mereka pacaran.

          “bella. Mau di antar kemana?”

          “ke jalan kelapa gading.”

          “mau ngapain sih bella? Okeh gue anter kesana. Pulang mau gue jemput lagi?’’

          “heem makasih sebelumnya tapi kayanya gak deh. “

          “okeh baik. hati2 aja.. “

          Setelah beberapa menit di perjalanan merekapun sampai di jalan kelapa gading tepatnya di perumahan elit itu. avi pun menuruni bella di depan perumahan itu.

          “daa avi..” bella melambaikan tangan tanda teriimakasih padanya

          Setelah kepergian arvi dan suara motor nya tak terdengar lagi, bella pun memasuki area perumahan itu. banyak sekali rumah-rumah elit berada di situ. Dia hampir saja lupa jalan untuk pergi kerumah afa. Yang iya ingat hanya bunga matahari yang menjulang tinggi dekat area taman.

          Bella pun pergi ke arah taman itu. memang disana sepi. Perumahan itu setiap siang sepi dan memang sepi hanya ada mobil yang keluar masuk rumah tersebut. Bella pun duduk di dekat area taman. Mengingat kembali dahulu dia pernah bermain basket bersama afa disini. Di tempat ini. Dan ternyata bella selama ini baru menyadari kalo masih ada seseorang yang care sma dia selama ini. Setelah beberapa menit bella menikmati suasana taman itu bella pun tertidur disana. Afa pun datang.

          “haii… hai… “ di usap rambutnya yang panjang itu

          “hai, bangun” di rebahkannya kepala bella di pundak cowok itu

          Bella pun terbangun dari tidurnya

          “hemm afa? Ini afa kan ? Udah lama disini ? kok lo tau gue disini?”

          “iya, aku liat kamu sebenernya dari awal kamu masuk perumahan aku. Tadi aku lihat kamu ke taman ini. Awalnya aku gak mau nemuin kamu. Tapi aku liat kamu pulas tidur disini jadi aku samperin kamu.”

          “hemm hehe jadi malu .”

          “iya gak apa-apa kok. Ada apa kamu kesini?”

          “aku mau nyusulin kamu, kenapa kamu gak masuk sekolah sih tadi ? oh iya apa bener kamu juga mau pindah sekolah lagi ke solo?”

          Afa hanya diam membisu, memandangi lapangan basket tepat di depan matanya.

          “hai………., jawab dong fa.”

          “iya,.. iya… aku memang mau pindah ke solo. Kemaren aku ngajak kamu jalan karna aku mau bilang ini sama kamu. Tapi aku tau kamu ada urusan sama si arvi cowo itu. kalo boleh tau memangnya dia siapa kamu. Soalnya aku liat dimata kamu ada kerinduan dan penyesalan yang mendalam dan kamu lebih pilih jalan sama dia di banding aku.”

          “avi itu mantan aku fa. Dulu avi memang yang selalu ada di hati ku, mengisi hari-hariku dengan senyumannya , perhatiannya, candanya, juga ke ikhlasannya untuk menjagaku.. dia buat aku nyaman bersamanya, dulu posisinya nomer 1 di hatiku. Namun sekarang telah berbeda, dia buat aku kecewa, dia membuat aku bersedih, hingga dia tinggalkan sebuah kenangan untukku kenangan yang selalu ada di hatiku, menggoreskan luka yang membekas di hati kecilku. Memberikan lukisan sejarah dalam hidupku, yaa lukisan yang tak mungkin terlupakan dalam hidupku . kenangannya bersama ku, akan selalu ada di dalam hidupku juga hatiku. Hingga sampai sekarang aku susah untuk menjalani semuanya, sampai aku temukan dirimu, senyummu, tawaku , kecerianku kini kembali… kau lah yang mengembalikann semua ini.. kaulah sekarang yang terindah kan selalu terindah di hatiku.. jangan pergi.. akuu cinta kamu ..”

          Bella pun menangis air matanya berjatuhan. Tak bisa iya tahan semua ini.

          “bella, bella jangan nangis.” Afa menghapus air matanya bella

          “afa mau Tanya, apa bella beneran sayang sama afa?”

          “iya bella sadar.. bela sadar… bella gak mau kejadian dulu terulang lagi. Orang yang bella sayang ninggalin bella tanpa alasan. Dan si avi baru ngasih taunya sekarang tentang semuanya.. kemarin avi juga ngajak balikan bella. Tapi bella tolak.. bella gak mau. Bella sayang dan cinta sama afa. Begitupun afa , mau pergi ke solo tapi bella gatau.”

          “iya, iya mafin afa ya… Gak ngasih tau kamu lagi. Lagian afa kira bella gak peduli dengan kepergian afa . jadi, buat apa afa ngasih tau bella.”

          “afaa…… bella tuh peduli sama kamu. Tadi malam bella telepon, sms gak juga di bales . bikin khawatir tau ga?”

          Afa mencubit pipi bella yang chubby itu. afa pun memeluk bella

          “iya, afa sengaja matiin telepon.. kamu tau kenapa? Anak-anak satu sekolah pada berisik nelponin aku, sms juga berulang kali. Mereka semua udah tau tentang ke pindahan aku ke solo. Dan Cuma kamu doang yang gak tau sayang.”

          Afa pun memeluk bella.. dan membisikkan bella di satu daun telinganya

          “bella…. Aku cinta kamu, aku sayaaaaaanggg banget sama bella. Aku suka sama bella dari awal aku masuk kelas itu. selama ini gak ada yang bisa buat hidup ku bahagia kaya gini. Kamu beda dari cewek yang lainnya. Dan aku tau kok kamu itu baik. Aku bener-bener sayang kamu bella. Dari detik ini, hingga nanti… tunggu aku ya sayang.. aku pasti kembali :,) …

          Bella hanya bisa menangis di pelukannya dan terhanyut di salam suasana taman yang indah itu, taman itu menjadi saksi kisah cinta mereka berdua .. hanya kesunyian, sepi, hening dan hembusan angin yang menambah suasana romantis saat ini..

          Bella pun membisik

          “aku… percaya kamu, aku akan tunggu kamu sampai kau kembali.”

          “aku percaya kok. Jangan nakal ya sayang disini. Aku pasti nemuin kamu disini. Di tempat ini. Di taman ini di lapangan basket ini. Aku sayang kamu.”


_ Selesai _


when the time comes

WHEN THE TIME COMES
Cerpen Romantis
Oleh Bella Danny Justice

“if i tell you...
Will you listen?
Will you stay?
Will you’d be here forever?
never go away...”
(Within Temptation – Bittersweet)

Sudah lama Myca memendam perasaan cintanya kepada Michael yang juga teman sekelasnya pada masa SMA dulu, namun kesempatan bagi dia untuk mengutarakan isi hatinya tak pernah tersampaikan. Michael memanglah teman sekelas Myca, tetapi mereka jarang sekali berinteraksi atau hanya sekedar bertegur sapa. Michael adalah sosok yang pendiam dan cool sehingga ia diidamkan banyak perempuan-perempuan di sekolah, dia tampan dan paling pintar dalam bidang olahraga. Banyak wanita yang berangan-angan ingin menjadi pacarnya, dan tidak sedikit yang berani mengungkapkan perasaannya kepada Michael secara terang-terangan, tetapi hasilnya begitu mengejutkan sekaligus membuat rasa penasaran Myca memuncak akan diri seorang Michael. Laki-laki itu tidak pernah menerima salah satu pun dari mereka dan ia belum pernah berpacaran.

Myca menyadari rasa sukanya semakin mendalam ketika pemakaman ayah Michael yang meninggal karena sakit keras. Ia merasa sangat terpukul seakan ikut memikul beban kesedihan yang dialami Michael waktu itu. Air matanya menggenang di pelupuk matanya. Ia tidak mampu menahan rasa ibanya saat melihat wajah Michael yang suram lagi di rundung duka. Momen itu adalah kenangan yang paling tidak terlupakan bagi Myca, tetapi kenyataan pahit harus ia telan bulat-bulat. Kini tak ada lagi Michael yang ia kagumi. Hari-hari di sekolah bersama, masa-masa Ujian Nasional, sampai pada acara perpisahan ke puncak... semua itu telah berlalu dan menjadi sebuah memory manis yang akan selalu terekam di kepala Myca.

Dunia nyata sudah di depan matanya. Setelah lulus SMA ia memutuskan melanjutkan kuliah di Jerman. Dan dengan jalan ini pula ia berharap dapat melupakan sedikit demi sedikit, perlahan demi perlahan bayangan Michael yang hadir dalam mimpinya setiap malam. 4 tahun menetap dan belajar di Jerman pun rupanya belum cukup untuk menghapus Michael dari kehidupannya secara utuh, akhirnya Myca kembali ke Indonesia dengan menyandang gelar .Ing pada namanya sebagai bentuk ketuntasan ia menyelesaikan program study S1-nya.

Wanita yang memakai sweater biru tebal dan syal berwarna cream itu menghela nafas panjang sesampainya ia di bandara. “haaahh, ich komme... gumamnya menggunakan bahasa Jerman. Di sana telah menunggu seseorang yang menjemputnya, pria itu nampak gusar memperhatikan sekelilingnya, ia hanya mondar-mandir-duduk-berdiri dan menoleh ke kanan-kiri. “Hey, Myca! Sebelah sini!” teriaknya dengan lantang ketika mendapatkan sosok yang ia cari sedari tadi. Saat mendengar ada yang memanggil namanya, Myca menggiring kopernya dan menghampiri orang tersebut.

“Wer sind Sie bitte?” tanya Myca masih menggunakan bahasa Jerman. Ia heran mengapa pria ini mengetahui namanya, ia takut orang ini adalah orang jahat, itu sebabnya ia tidak berbahasa Indonesia.

Wajah pria itu terlihat kosong. Ia tidak mengerti maksud perkataan Myca. Ia menaikan satu alisnya dan mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk seperti orang yang sedang berfikir. “hmmm... baiklah akan ku coba! Mein name ist Hyou, es freut mich Sie kennenzulernen.” Kemudian laki-laki itu tersenyum lebar ke arah Myca dan membuat Myca benar-benar bingung.

“tidak buruk. Tapi aku tidak mengenalmu, jadi minggirlah dari jalanku.” Myca menggandeng genggaman koper besarnya dan bersiap melangkah pergi dari sana, tapi pria itu kembali menghalanginya dan ia tidak membiarkan Myca lewat.

Wajahnya memerah menahan kesal, ia mendekatkan mukanya ke pria itu. “apa mau mu?! Jangan membuatku naik darah!” gertaknya tegas.

Hanya dengan satu kali hardikan Hyou langsung menyingkir dari hadapan Myca dan membiarkan wanita itu berjalan melewatinya. “apa kau lupa siapa aku?!” sahutnya yang seketika menghentikan langkah kaki Myca. Dengan berat hati ia menoleh ke arah pria bernama seperti orang keturunan Jepang tersebut namun tiba-tiba saja sebuah pelukan sudah melayang di tubuhnya.

“apa kau tidak ingat aku Myca?! aku Hyou! Aku teman masa kecilmu dulu!” ujar Hyou berusaha mengingatkan Myca tanpa melepas dekapannya.

Myca mendorong kasar pundak Hyou dengan kedua telapak tangannya untuk melepaskan pelukan yang menurutnya menjijikan itu. “kau sudah gila?! Aku tidak punya teman bernama Hyou!”

###
Kejadian kemarin berhasil membuat mood Myca berantakan. Baru saja ia kembali menginjakkan kakinya di Indonesia ia sudah bertemu orang gila yang mengaku teman masa kecilnya dulu. Myca berkutat dengan fikirannya semalaman dan ia yakin betul bahwa ia tidak pernah memiliki teman dengan nama Hyou. Ia memikirkan pria itu bukan karena perduli, tapi hanya ingin memastikan kalau ingatannya masih bagus. Mana mungkin aku tidak ingat dengan temanku sendiri? Kalau ia benar temanku pasti aku tidak akan lupa padanya. Katanya dalam hati.

Hari ini Myca berencana pergi ke rumah Elizabeth teman semasa SMA-nya. Ia memanaskan mesin mobil dan bersiap-siap untuk temu kangen dengan sahabatnya itu. sudah lama sekali rasanya aku pergi, seperti apa ya dia sekarang? Pikirnya.

Myca melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, di otaknya sekarang banyak sekali pertanyaan yang bermunculan terlebih ketika ia melewati sekolah SMA-nya. Entah mengapa rasa rindu itu muncul... ia ingin bisa bertemu dengan Michael, harapannya masih belum berubah baik dulu maupun saat ini. Ia ingin perasaannya terbalas, walau hanya sedikit... ia berdoa agar Michael juga merasakan perasaan yang sama dengannya...

jika tidak ada lagi yang dapat ku percayai di dunia ini, ketahuilah Michael... satu yang akan selalu aku percaya bahwa hatiku tetap menyayangimu...

Pikiran Myca melayang-layang entah ke mana sampai-sampai ia tidak menyadari lampu merah yang menyala dan seseorang hendak menyebrang jalan.

Myca menginjak rem secepat yang ia bisa, ia memejamkan matanya dan berteriak histeris. “aakkkkhhhhhhhh!!!” Myca harap ini tidak terlambat, dia harap dia tidak menjadi seorang pembunuh. Perlahan ia membuka kedua matanya dan melihat seorang pria terduduk di depan mobilnya dan syukurlah tampak tanpa cacat ataupun luka. Sejenak ia terdiam, kedua tangannya yang masih memegang stir mobil bergetar dan berkeringat. Akhirnya Myca melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil dengan terburu-buru kemudian menghampiri orang itu.

Myca menjatuhkan lututnya ke atas aspal lalu menyentuh pundak pria yang hampir ia tabrak dan mengucap penuh rasa sesal. “aku sungguh minta maaf, aku tidak sengaja... tolong maafkan aku...”

Pria tersebut memalingkan wajahnya ke arah Myca dan tersenyum lembut. “tidak apa, aku tau kau tidak mungkin sengaja melakukannya. Aku baik-baik saja dan tidak luka sedikitpun kok.”

“Michael?” ucap Myca dengan pelan. Ia tidak percaya bahwa laki-laki di hadapannya sekarang adalah Michael. Ia ingat dan tidak mungkin salah! Dia Michael! Dia orang yang di sukai oleh Myca! Dan takdir kini mempertemukan mereka kembali...

###
Elizabeth terus membolak-balik majalah Cosmopolitan itu dan sesekali melirik sahabatnya Myca yang diam termenung menopang dagu di depan monitor laptop sambil melihat-lihat foto kenangan masa SMA dulu.
“kau sudah melihatnya ratusan kali, apa tidak bosan?” sindir Elizabeth, ia meletakan majalah itu di atas meja kecil di samping tempat tidurnya dan mendekati Myca.

“apa yang akan kau lakukan ketika kau mengetahui bahwa orang yang paling kau cintai akan segera menikah?” nada datar dan tak bersemangat itu keluar dari bibir Myca. Mulutnya berkata tetapi pandangannya hanya terfokus pada foto Michael di layar laptop yang memakai baju seragam putih abu-abu penuh dengan coretan tanda tangan dan piloks warna-warni. Ya, itu adalah foto kelulusan di mana saat semua teman-teman Myca sibuk bercanda ria tetapi ia tidak bisa ikut merayakannya karna suatu hal.
“merelakannya... itu yang akan aku lakukan jika aku menjadi dirimu.” Katanya singkat dan padat. Rupanya jawaban Elizabeth memberikan reaksi terhadap Myca. Ia menutup laptop itu dan menatap Elizabeth dengan mata nanarnya. “aku serius! Ini bukan hanya sekedar orang yang paling kau cintai, tetapi sangat amat kau cintai!”

Elizabeth tidak menjawab perkataan sahabatnya tetapi ia malah merangkul Myca. Ia tau persis bagaimana perasaan sahabatnya itu akan Michael, ia tau Myca sangat menyukai Michael, tapi tak banyak yang bisa ia lakukan selain memberikan sebuah pelukan untuk Myca meluapkan kesedihannya.

Takdir yang menemukannya dan Michael ternyata menyimpan kejutan besar, khususnya bagi Myca. Setelah kejadian itu Myca sempat berbincang dengan Michael di sebuah cafe. Percakapan yang paling panjang yang pernah terjalin antara ia dan Michael mungkin.

“apa kabarmu? Aku dengar setelah kita lulus SMA kau langsung pergi ke Jerman untuk melanjutkan kuliah?”


“iya, kau betul, aku baru lulus dan pulang dari Jerman kemarin. Aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana? Sekarang sedang sibuk apa?”


“aku juga sangat baik. Yaaa... seperti biasa, aku sibuk bekerja dan sedang mempersiapkan acara pernikahan.”


“oya? Maaf aku tidak bisa lama-lama, ibuku pasti mengomel kalau aku terlalu lama berpergian. Aku pulang dulu ya. Bye”


“tunggu Myca! boleh aku tau nomer telfon mu?”


“ya, tentu.”

Wanita itu berfikir apa spesialnya sebuah nomer telfon? Lagipula Michael pasti tidak akan menghubunginya. Ya, karena dia sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan perempuan yang ia cintai. Sakit sekali hati Myca begitu mendengar ucapan itu terlontar dari mulut Michael. Disaat harapannya terkabul tetapi ia harus menelan kenyataan yang memilukan... rasanya perih seperti tertusuk duri bunga mawar yang indah namun mampu melukai seseorang yang menyentuhnya.

Ia menyesal mengharapkan untuk bertemu lagi dengan Michael. Ia menyesal dapat melihat Michael kembali. Jika bisa ia memutar waktu, ia ingin tetap berada di Jerman dan tidak kembali untuk selamanya, membiarkan perasaannya tersiksa setiap hari dari pada harus mengetahui berita tak mengenakkan ini.

###
Benda kecil yang terus berdering itu memaksa Myca yang masih terlelap untuk bangun dari tidurnya. Tangannya meraba-raba pada meja di samping ranjang dan meraih benda tersebut. Myca mengusap-usap matanya beberapa kali lalu membukanya. Ia melihat sebuah pesan dari nomer tak di kenal bertuliskan :

Guten Morgen Myca, ini aku Michael, aku ingin mengajakmu keluar malam ini, apa kau ada waktu?

Saking terkejutnya Myca, ia langsung bangun dari posisi tidurnya dan membalas pesan dari Michael :

Aku tidak tau ternyata kau bisa bahasa Jerman juga haha baiklah, aku bisa. Jam berapa dan di mana tempatnya?

Beberapa saat kemudian Michael membalasnya :

Tidak, aku tidak bisa bahasa Jerman, hanya itu yang aku tau hahaha jam 7 di cafe tempat waktu itu kita bertemu, ok?

Myca membalas pesan itu lagi :

Ok. Baiklah, bis später

Yang ada di dalam pikiran Myca sekarang adalah “Berpenampilan sebaik mungkin!” anggap saja ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Michael karena setelah acara makan malam ini pasti tidak ada lagi kesempatan ia untuk berjumpa dengan pria pujaannya itu. Michael pasti akan sibuk dengan keluarga barunya, istri dan anak-anaknya. Ah, entah mengapa selalu saja hal negative tentang Michael yang terfikirkan olehku. Gumamnya.

Myca tau ini waktunya dia untuk berhenti berharap, ia tidak boleh lagi membuang-buang waktunya untuk Michael yang bahkan tidak mengerti perasaannya sedikitpun. Sepertinya ungkapan “tidak semua impian menjadi kenyataan” memang benar, buktinya ini lah yang sedang terjadi kepada Myca. Hatinya belum sanggup merelakan Michael namun ia harus bisa menerima takdir yang telah digariskan.

Pukul 5 sore ia sudah bersiap-siap dan berdandan secantik mungkin untuk tampil di depan Michael. Pilihannya jatuh pada dress berwarna hitam di atas lutut dengan lengan pendek dan aksen bunga mawar di bagian pinggang. Myca mulai memoles wajahnya dengan foundation dan bedak tipis, ia menambahkan blush on dan lipstick berwarna pink cerah serta tidak lupa membubuhkan eyeshadow glitter pada kelopak matanya juga mascara, sedangkan untuk rambut, ia membiarkannya terurai alami.

Voila! Persiapan kini sudah selesai. Sentuhan terakhir adalah sepatu. Myca memakai heels berwarna hitam dengan bahan suede agar terlihat sederhana. Ia berjalan ke arah cermin besar di dalam kamarnya. Matanya mengerjap-ngerjap tak percaya melihat bayangan seorang perempuan yang begitu cantik di dalam cermin itu. Myca tersenyum geli sambil sesekali merapihkan rambutnya. Beberapa saat kemudian terdengar bunyi klakson dan ia segera turun ke lantai bawah.

“m-maaf membuatmu menunggu.” Ucap Myca sedikit gugup. Michael nampak sangat tampan malam itu, dengan penampilan yang sederhana namun tetap menarik. Ia mengenakan Jersey team bola favoritnya yaitu Barcelona dan celana jeans hitam. Myca rasa akan sulit untuk bisa benar-benar merelakan pria itu seperti yang disarankan oleh Elizabeth.

“tidak apa. Kau cantik sekali Myca, ayo kita berangkat.” Pria itu tersenyum manis lalu membukakan pintu mobil untuk Myca.

Astaga, bagaimana mungkin aku bisa melupakan Michael kalau dia bersikap seperti ini kepadaku?

Di perjalanan menuju restaurant tidak ada di antara mereka berdua yang berani memulai pembicaraan. Baik Myca dan Michael keduanya nampak gugup dan malu-malu untuk membuka mulut. Untunglah jarak restaurant itu tidak terlalu jauh jadi mereka tidak perlu berlama-lama larut dalam keheningan yang membosankan.

Begitu memasuki tempat makan itu Myca dan Michael langsung disambut oleh seorang pelayan yang membawa mereka ke bangku spesial yang telah di pesan Michael. Pelayan itu tersenyum ramah dan mengulurkan daftar menu kepada mereka.

“kau mau pesan apa?” tanya Michael.

“sama sepertimu saja, lagipula aku baru kedua kalinya ke sini, sepertinya kau lebih tau makanan mana yang enak.” Ujar Myca lalu menyerahkan kembali daftar menu pada sang pelayan.

Michael tidak menjawabnya lagi, ia hanya mengedipkan satu matanya memberi tanda kepada pelayan itu untuk meninggalkan mereka berdua. “baiklah, sebelum makanannya datang aku ingin berbicara dulu denganmu.” Kata pria itu sambil mengambil posisi duduk serius.

“hal apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Myca tanpa basa-basi.

Michael tidak langsung menjawab, ia terdiam sejenak kemudian berkata. “aku menyukaimu.”

Oh takdir! Tolong jangan permainkan aku! “kau pasti bergurau.” Kata Myca cuek.

Tidak lama datang seorang pelayan yang membawakan minuman dan makanan untuk keduanya.

“silahkan, selamat menikmati.” Ucapnya. Pelayan itu tersenyum dan segera pergi dari sana.

Michael memandang wajah Myca. Ia menatap mata gadis itu dalam-dalam. “aku serius Myca.” Entah kenapa mendengar pengakuan Michael hati Myca justru merasa sakit. Ia merasa di tipu.

“bagaimana dengan persiapan pernikahannya?” Myca sengaja mengalihkan pembicaraan, ia harap Michael akan mengganti topik pembicaraan mereka.

“ohh soal itu, sudah 80%. Aku harap kau bisa datang menghadirinya.” betul saja! Sepertinya memang Myca harus mengakhiri perasaannya selama ini terhadap Michael.

Bagaimana kau bisa berkata seperti itu padahal kau akan menikah dengan orang yang kau cintai?

Myca beranjak dari tempat duduknya tanpa sepatah katapun. Ia meninggalkan Michael sendiri di restaurant itu. Ia tidak tahan mengahadapi semua cobaan yang datang bertubi-tubi ke dalam hidupnya. Rasanya ingin ia berkata “Dunia, mengapa kau begitu kejam? Tidak adakah belas kasihan untukku Tuhan? Berikanlah aku sedikit kebahagiaan...”

###
“bagaimana kau bisa tau rumahku?! Untuk apa kau kesini?!” pria yang menemui Myca saat di bandara waktu itu datang ke rumahnya. Ia sungguh terkejut bukan main.

“kan sudah ku bilang, aku ini teman kecilmu! Aku Hyou sahabatmu saat kau tinggal di Jepang ketika berumur 5 tahun Myca!” Myca terbelalak mendengar perkataan Hyou yang mengaku sebagai sahabat kecilnya. Ia baru ingat, ia benar-benar lupa! Sudah 16 tahun tetapi pria itu masih ingat dengannya.

Aku tidak menyangka ada orang dengan ingatan yang tajam seperti dia...

Hyou? Apa dia benar Hyou teman kecilnya dulu yang selalu menggendongnya ketika terjatuh dari sepeda? Apa dia benar Hyou teman kecilnya dulu yang memberikan topi rajutnya saat telinga Myca mulai membeku karena musim dingin di Tokyo? Apa dia benar Hyou yang dulu pernah menyatakan cinta padanya saat musim semi di bawa pohon ceri yang bermekaran?

ya Tuhan! Bagaimana mungkin aku bisa melupakannya! Jahat sekali aku terhadapnya..

“Hyou?” ucap Myca, suaranya yang sangat pelan hampir tak terdengar oleh Hyou. Ia masih belum percaya bahwa pria yang ada di depan matanya benar-benar Hyou teman kecilnya saat berada di Jepang dulu.

Hyou melangkah pasti menghampiri Myca. Tanpa harus di jelaskan ia sudah tau bahwa gadis itu sekarang sedang terkejut bukan kepalang. Hyou menyentuh tangan Myca, ia menatap mata gadis itu lekat-lekat. “aku pindah ke Indonesia sejak kau pergi dari Tokyo, aku selalu mengikutimu selama ini, tetapi aku sengaja tidak mengikutimu ke Jerman karena aku tau kepergianmu ke sana karena seseorang yang sangat kau cintai Myca.”

“Hyou maafkan aku..” tangis Myca yang tersedu-sedu mulai terdengar, ia merasa sangat sedih saat ini. Ia butuh seseorang yang mampu meredakan kepedihan hatinya akan Michael. Ia butuh seseorang! Refleks ia langsung memeluk Hyou dengan erat, tangisnya pecah seketika itu juga, ia tidak bisa lagi menanggung beban ini sendirian.

“menangislah Myca, aku akan selalu ada untukmu... aku akan menemani saat-saat suka dan duka mu, aku tercipta untuk menemanimu... hanya saja aku kurang beruntung karena aku tidak di takdirkan untuk menjadi pendamping hidupmu. Kau harus berusaha agar mendapatkan apa yang kau inginkan, jangan menyerah sedikitpun. Aku yakin nanti akan tiba waktunya bagimu merasakan kebahagiaan..” dalam pelukannya itu Hyou menepuk-nepuk punggung Myca dengan lembut. Ia mencoba menenangkan gadis itu seperti seorang adik, ia sadar perasaanya terhadap Myca tidak akan pernah terbalas. Ia tau hanya ada satu orang yang ada di hati gadis itu.

Kata-kata Hyou membuat Myca sedikit lebih baik. Beberapa saat kemudian ia mulai tenang dan kembali duduk di sofa. “terimakasih Hyou, maaf aku sudah berbuat kasar padamu waktu di bandara.” Myca menghapus air matanya yang sesekali masih mengalir di pipinya dengan punggung tangannya.

Hyou mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya lalu mengusap tangis Myca. “tidak apa, aku tau kau pasti akan lupa karena itu sudah lama sekali. Jadi aku memaafkanmu.” Pria itu tersenyum begitu lebar sehingga matanya yang kecil hanya terlihat seperti garis. Kalau saja ada keajaiban, Myca berharap ia tidak pernah jatuh cinta kepada Michael, dan ia berharap Hyou lah orang yang ia cintai. Jika keadaannya seperti itu, pasti semua akan terasa lebih mudah, tidak menyakitkan seperti yang ia rasakan sekarang.

###
Selama 1 minggu ini sudah kali ke 5 sms dari Michael berdatangan tetapi Myca tidak lekas membalasnya. Bagaimana bisa ia menahan rasa sakit untuk membalas pesan dari pria yang sangat ia cintai itu? hari ini saja pagi-pagi sekali ia sudah mengirim sebuah text :

Myca, acaraku sudah 100% selesai. Aku ingin kau datang hari ini jam 6.30 pm di Hotel Indonesia. Maaf karena aku tidak sempat memberi undangannya karena terlalu sibuk, kau tinggal sebutkan saja namamu kepada pendaftar tamu, dia akan mengizinkanmu masuk. I’ll be waiting~

Apa Michael sengaja? Atau dia terlalu bodoh? Pesan yang ia kirim sungguh menyiksa batin Myca. Hatinya perih teriris sembilu. Dia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Apa ia bisa menghadiri acara pernikahan pria itu? apa ia bisa merelakan semua ini dengan tulus ikhlas? Apa ia berani berhenti dari penantiannya selama ini? Apa seperti ini kah ending kisah cintanya? Ia menghadiri pesta pernikahan seseorang yang sangat amat ia cintai, memberi mereka selamat dan kecupan di pipi kanan dan kiri untuk pengantin wanita, apa ia bisa melakukan itu semua?

Tekad Myca sudah bulat. Ia meyakinkan dirinya untuk yang terakhir kali bahwa ia “BISA” melewati semua ini. Ya, hanya 1 hari ini dan semuanya akan berakhir. Ia tidak akan lagi tersiksa oleh penantiannya yang hanya membuang-buang waktu. Myca meminta Hyou untuk menemaninya pergi ke acara pernikahan Michael. Hyou dengan senang hati menerima ajakan sahabatnya itu, ia tau Michael adalah laki-laki yang sangat di cintai Myca setelah wanita tersebut menceritakan semuanya. Ia paham dan sangat mengerti perasaan Myca yang sedang terguncang.

Jam 6.40 mereka sampai di sebuah ruangan ballroom megah yang bergaya classic. Design pesta pernikahan yang sangat anggun menurut Myca. Matanya menjelajahi setiap sudut ruangan dan interior-interior mewah yang menghiasi gemerlapnya pesta tersebut. Warna gold dan merah yang indah tampaknya membuat Myca terhipnotis sampai-sampai ia lupa akan keberadaan Hyou yang mengamatinya sambil terkekeh.

“kau nampak begitu takjub. Aku pun bisa mengadakan yang seperti ini jika kau memintanya padaku.” Kata Hyou yang diakhiri canda tawanya.

Myca mendengus kesal, ia mempercepat langkahnya menjauhi Hyou dan berniat untuk mengambil segelas minuman yang tersedia di sebuah meja besar namun sepatu haknya menginjak gaun Myca yang terjuntai panjang dan keseimbangannya pun goyah. Ia sudah bersiap untuk menahan malu, ia tau pasti ia akan terjatuh. Tetapi Hyou bergerak cepat dan menahan tubuh Myca.

“kau mungkin bukan jodohku, tapi kau tidak bisa lepas dariku Myca.” Hyou memandang gadis itu beberapa saat. Ia rasa ia sudah gila karena ia benar-benar mencintai orang yang tidak bisa ia miliki.

Myca tidak merespon perkataan Hyou, ia hanya terdiam dan kembali berjalan menuju stand ice-cream di sana. Kalau saja keajaiban itu ada, aku pasti memilihmu Hyou! Tetapi aku tidak bisa. Maafkan aku...

Sudah 20 menit Myca menikmati pesta pernikahan itu namun ia tidak menangkap sosok Michael dan pengantin wanitanya. Matanya masih mencari-cari keberadaan Michael, sedangkan Hyou, ia menghilang entah kemana, Myca pun jadi kesal dibuatnya. Lalu terdengar suara seseorang yang begitu ia kenal memanggil namanya. “Myca, maaf membuatmu menunggu begitu lama. Aku terjebak macet saat menuju ke sini.” Dia datang! Michael terlihat seperti orang yang habis mengikuti lomba lari, ia mengucap dengan nafas yang tersengal-sengal dan nampak sedikit berkeringat karena kelelahan. Tetapi Myca menemukan sedikit keganjilan.

“lalu dimana mempelai wanitmu? Kau tidak pergi bersamanya?” tanya Myca heran.

Michael menatap wanita itu dengan ekspresi aneh. Ia mengerutkan dahinya dan melangkah mendekati Myca. “mempelai wanita? Apa maksudmu Myca? aku menyuruhmu datang ke sini untuk menunjukan hasil kerjaku sebagai Event Organizer suatu acara, dan aku di percayai menangani proyek ini.” jelas Michael.

“jadi ini bukan acara pernikahanmu?!” tanya Myca masih tidak percaya. Ia speechless tak dapat berkata apa pun selain meragukan penjelasan Michael.

“pernikahan?” katanya kebingungan, tak lama Michael tertawa terbahak-bahak. Ia mengerti sekarang mengapa waktu itu Myca beralasan ingin cepat pulang saat pertama kali mereka berjumpa dan mengapa Myca meninggalkannya saat mereka dinner. Michael memperhatikan wajah wanita itu merah padam menahan malu. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa sukanya lagi, Michael menyukai Myca!

Pria itu menyentuh dagu Myca dan mengangkat perlahan wajahnya yang tertunduk pada karpet merah tempat mereka berdiri. “Myca, dari dulu... aku menyukaimu sejak dulu. Aku ingin kau tau semua ini, aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku selamanya dari mu dan menghindarimu. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatanku seperti waktu kita SMA. Dulu aku terlalu naif untuk mengakui bahwa aku menyukaimu, tetapi sekarang aku ingin kau mengetahuinya... aku mencintaimu Myca, kau wanita yang sangat aku cintai. Aku beruntung bisa bertemu lagi denganmu, karena itu aku tidak akan membuang kesempatan ini. Aku tidak mau lagi bertindak bodoh...” kata-kata Michael terhenti ketika Myca melayangkan pelukannya. Wanita itu menangis, tetapi Michael dapat merasakan bahwa itu adalah tangis kebahagiaan, itu adalah tangis dari penantiannya yang begitu mengharu biru.

Michael melingkarkan kedua lengannya pada pinggang Myca, sedangkan Myca merangkul leher Michael. Pelukan itu terasa amat nyaman bagi Myca, ini lah yang ia dambakan... ini lah yang ia harapkan... ini lah yang ia impikan selama ini... dan ini lah doanya...

Tuhan maafkan aku yang sempat meragukanmu, ternyata selama ini kau begitu baik terhadapku... mengetahui bahwa ia juga mencintaiku adalah sebuah anugrah yang tak ternilai... sekarang aku tau mengapa Kau memberikan cobaan-cobaan itu kepadaku... aku sadar semua indah pada waktuNya...
Hyou.. ia mengintip kemesraan di antara Michael dan Myca dari balik dinding itu. Sekarang ia bisa bernafas lega karena Myca akhirnya mendapati apa yang ia inginkan. Kini tugasnya untuk menemani Myca telah selesai, ia mempercayakan wanita itu dalam tangan Michael. Ia yakin Michael dapat menjaga Myca sebaik ia dulu pernah menjaganya.

“Myca, tugasku menemanimu sudah selesai, sekarang aku bisa kembali ke Jepang dengan tenang. Berbahagialah dengan orang yang kau cintai. Aku akan selalu mengingatmu dan aku harap kau juga tidak akan pernah melupakanku lagi kalau suatu saat aku kembali hehe”

With Love,
Izukama Hyou

Myca meneteskan air mata ketika membaca baris pertama surat dari Hyou itu, namun kelanjutannya ia tertawa kecil sambil tersenyum mengingat pertemuannya dulu saat di bandara. “Hyou-san, arigatou gozaimasu.” Ucapnya pelan.